Garap Emas, G-Resources Raih Pinjaman Asing
VIVAnews - G-Resources Group Ltd melalui anak usahanya PT Agincourt Resources menerima komitmen fasilitas pinjaman (standby loan) sebesar US$100 juta atau setara Rp900 miliar dalam bentuk Revolving Credit Facility Agreement dari BNP Paribas, Hang Seng Bank Limited dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation.
Dalam keterangan tertulis perusahaan, Manajer Komunikasi G-Resources Martabe, Katarina Hardono, mengatakan, fasilitas ini akan digunakan jika dibutuhkan untuk membiayai penyelesaian proyek tambang emas dan perak serta aktivitas perusahaan selanjutnya.
Ketiga bank adalah mandated lead arrangers. BNP sebagai technical bank, Hang Seng Bank sebagai account bank, dan Sumitomo sebagai facility and security agent. "Fasilitas pinjaman tersebut berlaku selama 2,5 tahun dengan jatuh tempo per 30 Juni 2014, tanpa kewajiban hedging," kata Katarina dalam penjelasan tertulis itu, Selasa 6 Desember 2011.
Bunga awal pinjaman sebesar LIBOR plus 4,5 persen, yang akan turun menjadi LIBOR plus 4 persen setelah proyek Martabe selesai dan memenuhi uji penyelesaian seperti yang telah disetujui ketiga bank tersebut.
G-Resources mengatur agar komitmen fasilitas pinjaman ini menjadi cadangan modal jika diperlukan dan akan dialokasikan untuk biaya operasional dan kebutuhan umum lainnya.
Pada akhir Oktober 2011, perusahaan memiliki dana kas sebesar US$ 242 juta serta aset-aset likuid lainnya. Kepemilikan aset ini diprediksi cukup untuk membiayai proyek tambang emas dan perak Martabe hingga memasuki masa produksi dan memiliki arus kas.
G-Resources adalah perusahaan pertambangan emas multinasional yang berfokus di Asia. Proyek Martabe yang dikelola perusahaan terletak di sisi barat Pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Provinsi Sumatera Utara.
Proyek ini didirikan di bawah kontrak karya generasi keenam yang ditandatangani pada April 1997. Aset awal utama G-Resources saat ini adalah Martabe yang memiliki sumber daya 7,86 juta oz emas dan 73,48 juta oz perak.
Sementara itu, dalam proses konstruksi, Martabe ditargetkan untuk memulai produksi pada kuartal pertama 2012 dengan kapasitas per tahun sebanyak 250.000 oz emas dan 2-3 juta oz perak berbiaya rendah senilai kurang dari US$250 per oz emas.
G-Resources menargetkan produksi lebih dari satu juta ons emas per tahun yang dilakukan melalui eksplorasi di wilayah kontrak karya seluas 1.639 kilometer persegi. Martabe akan menjadi standar acuan bagi G-Resources untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia dan wilayah lainnya. (art)