Derai Air Mata Warnai Paket Ekonomi Italia
|
00.00 |
VIVAnews - Perdana Menteri Italia yang baru, Mario Monti, meluncurkan paket penyelamatan ekonomi dengan mengusulkan anggaran sebesar 30 miliar euro kepada parlemen. Paket ekonomi itu diharapkan bisa meningkatkan pembiayaan publik sekaligus membantu mengatasi krisis surat utang eropa.
Seperti dikutip dari laman Reuters.com, Senin, 5 Desember 2011, disebutkan paket ekonomi Italia tersebut di antaranya mengatur mengenai kenaikan pajak, reformasi program pensiun, dan sejumlah insentif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Program yang diberi nama "Selamatkan Italia" diharapkan bisa menambah pendapatan bagi negara sebesar 10 miliar euro yang berasal dari pajak properti, serta pemberlakuan pajak baru untuk barang mewah seperti kapal pesiar, meningkatkan pajak nilai tambah, memberantas penghindaran pajak, serta menaikkan batas umur pensiun.
Italia yang merupakan negara dengan skala ekonomi terbesar ketiga di Eropa, telah ikut terseret ke dalam krisis utang sejak pertengahan tahun ini, setelah kondisi serupa menimpa Irlandia, Yunani, dan Portugal.
Paket ekonomi Italia ini diyakini bisa menangkal dampak krisis dalam waktu cepat. Namun, Monti sebelumnya harus memperoleh dukungan dari anggota legislatif setempat.
Penuh Air Mata
Sebelum kebijakan paket ekonomi disampaikan Monti, Perdana Menteri baru Italia ini sempat memberikan penjelasan kepada sejumlah jurnalis asing.
Dalam penjelasannya, Monti mengatakan bahwa paket ekonomi ini dibagi dalam dua bagian. Pertama, pendapatan negara sebesar 20 miliar euro diperoleh dari pengetatan anggaran. Kedua, tambahan anggaran sebesar 10 miliar euro yang diharapkan bisa memicu ekonomi guna membantu perusahaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Paket ekonomi Italia ini sekaligus membawa pengaruh emosional bagi para menteri di kabinet Monti. Dalam salah satu headline media lokal, Scolo XIX, berjudul 'A Package to cry over' digambarkan foto Menteri kesejahteraan Italia, Elsa Fornero, yang harus menitikkan air mata.
Air mata tersebut menetes setelah Elsa mengumumkan langkah pemerintah yang terpaksa memotong uang pensiun seiring berlakunya paket ekonomi tersebut. (art)
