BPK Masih Punya PR Lain dari Kasus Century
|
12.01 |
VIVAnews - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan pembengkakan dana talangan Bank Century disebabkan tindakan manipulasi sebelum langkah penyelamatan dilakukan. Saat ini, BPK terus berupaya mengungkap kemana aliran dana tersebut.
"Pertanyaannya apakah ada orang yang mengambil yang bukan haknya? Disitulah kami mencari," jelas Wakil Ketua BPK, Hasan Bisri, saat jumpa pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat 23 Desember 2011.
Hasan menjelaskan, selama ini informasi mengenai aliran dana talangan Century sudah banyak dipaparkan kepada publik. Mulai dari pembayaran fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) Bank Indonesia, pembayaran deposito masyarakat, BUMN/BUMD, penyimpanan di BI, cadangan kas, hingga simpanan antar bank.
BPK, ujar Hasan, terus berupaya mengembangkan penelusuran dana terkait kasus Bank Century. Data awal yang berasal dari PPATK, bisa dijadikan lembaga auditor negara ini sebagai informasi tambahan.
Menurut Hasan, temuan yang diperoleh BPK lebih banyak dibandingkan dengan informasi yang berasal dari PPATK. Bahkan informasi yang diperoleh sebagian besar berasal dari penelusuran BPK sendiri.
Ditambahkannya, BPK juga telah mengecek ulang dan menggelar audit lapangan terhadap laporan yang diterimanya. Namun, memang dalam proses ini kerap terkendala permasalahan.
"Saya tegaskan kami berani menulis berarti kami telah mengecek ulang dan audit sesuai dengan prosedur yang kami pandang perlu dan sesuai standar yang kami miliki. Sampai ke rekening semuanya ada, nomor, nama ada di kami. Hanya karena ketentuan UU maka kami harus menggunakan inisial dan tidak menyebut rekening disitu karena ini ada kode etiknya. Dan ada 33 bank lain yang kami masuki. Jadi ini bukan pekerjaan sederhana," ujar Hasan. (umi)
