BPK Investigasi 20 Ribu Rekening Century
VIVAnews - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) berkomitmen merampungkan audit forensik Bank Century. Rencananya, hasil audit forensik bank yang dimiliki Robert Tantular itu akan diserahkan ke DPR bulan ini.
"Kami akan terus berupaya agar dalam bulan ini bisa disampaikan laporannya kepada DPR," kata Wakil Ketua BPK Hasan Bisri di kantor KPK, Jakarta Selatan, Jumat 9 Desember 2011.
Menurut Hasan, meski hasil audit belum seluruhnya ditelusuri, namun BPK berupaya menuntaskan audit forensik itu bulan ini. Sehingga laporan tahap pertama sudah bisa disampaikan kepada DPR, KPK dan aparat penegak hukum lainnya. "Itu komitmen kami," kata Hasan.
Hasan menekankan bahwa perlu disadari bahwa audit Bank Century ini merupakan audit kedua, yakni audit forensik. Setelah audit pertama ditemukan ada tiga jenis tindak pidana perbankan, umum dan korupsi. Maka pada audit kedua BPK harus menelusuri banyak rekening yang terindikasi ada pelanggaran pidana.
"Kalau anda bayangkan dengan dulu Bank Bali, itu satu rekening saja menyebar kemana-mana, ini (Bank Century) dari puluhan ribu bahkan jutaan rekening. Ini persoalannya," terangnya.
Hasan menjelaskan, saat ini BPK telah menyaring 20 ribu rekening dari 80 juta transaksi untuk dilakukan pendalaman dan investigasi. 20 ribu rekening itu lanjutnya masih dalam kondisi aktif, artinya setiap harinya masih terjadi transaksi keluar masuk uang.
"Jadi ini bisa dibayangkan seperti mencari kuku dalam jerami, tidak mudah karena terlalu banyak rekening yang kami lihat," ujar Hasan.
Kesulitan lain yang diakui Hasan yakni beberapa tokoh penting seperti Dewi Tantular dan Hesyam Al Warouq yang bisa dimintai keterangan masih buron. Keduanya tokoh kunci kasus Century. "Karena buron kan kami buntu. Tidak bisa minta keterangan sama mereka, padahal mereka tokoh kunci," kata Hasan. (eh)