Bandara Pontianak Diperbesar Lima Kali
VIVAnews - PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan pengembangan Bandar Udara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat hingga lima kali lebih besar dari kapasitas yang ada saat ini. Ke depan, bandara tersebut akan menjadi bandara modern yang mampu melayani hingga 3,2 juta pergerakan penumpang per tahun.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Tri S. Sunoko, mengungkapkan, pengembangan yang dilakukan tersebut terfokus pada upaya peningkatan kapasitas terminal penumpang yang mengalami kelebihan kapasitas (over capacity), yaitu dengan membangun terminal penumpang yang baru.
Bangunan terminal penumpang yang baru tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 32.000 meter persegi, atau lima kali lipat lebih luas dari terminal yang digunakan saat ini, seluas 6.936 meter persegi.
Dia menuturkan, Bandara Supadio saat ini melayani rute penerbangan domestik maupun internasional ke sejumlah tujuan yang dilayani oleh enam maskapai penerbangan. Maskapai tersebut antara lain Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air, Batavia Air, Kalstar, serta Trigana. Total frekuensi penerbangan rata-rata per hari sebanyak 64 penerbangan.
Menurut Tri Sunoko, hingga akhir November 2011, jumlah pergerakan penumpang di Bandara Supadio mencapai angka 1,93 juta pergerakan. Sedangkan kapasitas yang tersedia hanya untuk melayani sebanyak 875 ribu pergerakan penumpang per tahun.
"Artinya, sudah terjadi over capacity di bandara ini, maka pengembangan mutlak harus segera dilakukan," ungkap Tri Sunoko dalam keterangan tertulisnya yang diterima VIVAnews.com di Jakarta, Kamis, 28 Desember 2011.
Tri mengungkapkan, proses pengembangan bandara ini dilakukan secara bertahap, mengingat pelaksanaannya dilakukan tanpa menghentikan operasional bandara yang tengah berjalan.
Untuk pembangunan tahap I, yang diawali dengan pemancangan tiang pertama tersebut, Angkasa Pura II menyiapkan dana sebesar Rp65 miliar dari estimasi pembiayaan total sebesar Rp390 miliar.
"Bangunan lama nantinya akan kita hancurkan. Secara keseluruhan, proses pembangunan terminal baru ini kami targetkan selesai pada 2014. Namun, kami akan mengupayakan pada 2013, sebagian bangunan dapat dioperasikan," ujarnya.
Untuk diketahui, sebelum memulai pembangunan terminal penumpang yang baru, Angkasa Pura II telah lebih dahulu melakukan pembangunan gedung terminal kargo yang pelaksanaannya saat ini telah memasuki tahap II, dengan progress pembangunan mencapai 60 persen.
Terminal kargo baru ini ditargetkan dapat dioperasikan secara penuh pada pertengahan tahun 2012.
Selain bangunan-bangunan tersebut, program pengembangan Bandara Supadio juga mengagendakan pembangunan landasan pacu baru berukuran 3.000 x 60 meter (ultimate), pembangunan taxiway pararel, serta perluasan apron untuk mengantisipasi kehadiran pesawat-pesawat berbadan lebar sejenis Boeing 767 series. "Saat ini, ukuran terbesar yang mendarat di Bandara Supadio adalah pesawat-pesawat sejenis Boeing 737 series," kata Tri Sunoko.
Tri menambahkan, diharapkan pengembangan Bandara Supadio yang mendapat dukungan besar dari Pemerintah Pusat melalui peran Kementerian Perhubungan maupun Kementerian Negara BUMN ini, termasuk dukungan yang luar biasa dari Pemerintah Provinsi Pontianak, akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian Provinsi Kalimantan Barat maupun perekonomian nasional sesuai dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
"Oleh karenanya, kami sangat meyakini bahwa perubahan besar yang akan dilakukan terhadap Bandara Supadio ini tidak hanya akan memberikan nilai tambah bagi Angkasa Pura II, tetapi juga akan memberikan manfaat positif bagi masyarakat Kalimantan Barat secara khusus, maupun masyarakat Indonesia pada umumnya," tutur Tri Sunoko. (umi)