Strategi ASEAN Rayu Investasi Asing

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Selasa, 08 November 2011

Strategi ASEAN Rayu Investasi Asing

VIVAnews - Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-negara Asia Tenggara atau Association of South East Asian Nations (ASEAN), Surin Pitsuwan, menjelaskan pembangunan di kawasan ASEAN di masa krisis membutuhkan peran sektor swasta agar pertumbuhan di wilayah ini bisa lebih berkualitas.

ASEAN, lanjutnya, tidak bertujuan untuk mengajak investor menggalang sumbangan dana namun mengajak peran serta swasta ikut serta didalamnya. Investor swasta dianggap harus ikut aktif dalam bisnis yang menghasilkan keuntungan atau saling menguntungkan.

"Sektor swasta diajak untuk menghasilkan keuntungan dari peluang yang ada," ungkap Surin Pitsuwan dalam acara Asean Finance Ministers Investor Seminar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa 8 November 2011.

Menurut Surin, pembangunan kawasan ASEAN yang tidak melibatkan peran swasta tidak akan bisa menjadi kuat, terbuka dan kompetitif. Kerjasama antara sektor swasta dan pemerintah di ASEAN ini idealnya dalam bentuk kerjasama saling menguntungkan satu sama lain sehingga pembangunan yang berkesinambungan dapat terwujud.

"Sektor swasta memperoleh keuntungan, kita juga mendapatkan benefit-nya. Peluang ini terbuka untuk kalian dan kami menyambutnya dengan baik," tuturnya

Lebih lanjut dia menjelaskan peluang investasi di kawasan ASEAN saat ini terbuka lebar. Hal ini dapat dilihat dari arus investasi asing langsung atau foreign direct invesment (FDI) yang masuk pada 2011 mengalami kenaikan 100 persen dibanding 2009. "Tahun lalu FDI naik 100 persen dari US$35 juta menjadi US$78 juta," tambahnya.

Kondisi ini berbeda dibandingkan tahun 2008 dan 2009 dimana FDI ke negara ASEAN justru mengalami penurunan. Beruntung, pada 2010, arus modal asing  kembali tumbuh pesat sebesar 95,6 persen year on year (yoy) menjadi US$74,1 miliar.

Dilihat dari pembagian sektoral, investor masih memilih sektor manufaktur dan finansial sebagai penyerap FDI terbesar selama 2010, sekitar 50 persen dari total arus modal asing. Angka FDI untuk ASEAN tercatat sebesar 12,9 persen dari total FDI untuk seluruh negara berkembang. (eh)

Kerja di rumah

Popular Posts