Pertamina Minta Hak Kelola Blok Mahakam
VIVAnews - PT.Pertamina Persero bersikeras dapat mengelola sumber minyak dan gas Blok Mahakam yang berada di daerah Kalimantan Timur. Saat ini blok Mahakam yang memiliki cadangan minyak dan gas sebesar dua miliar barel equivalent masih dikelola oleh Total E&P Indonesie (Prancis) dan Inepex Corp (Jepang).
Kontrak Kerja Sama (KKS) blok Mahakam berlangsung sejak 31 Maret 1967 untuk jangka waktu 30 tahun dan berakhir pada 31 Maret 1997. Selanjutnya KKS diperpanjang selama 20 tahun sampai 31 Maret 2017.
Vice President Corporate Communication Pertamina Muhammad Harun di Mataram mengatakan keinginan Pertamina untuk dapat mengelola blok Mahakam pada 2017 tersebut sudah disampaikan ke pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Kami sudah mengajukan surat ke Kementerian ESDM sejak tiga bulan lalu. Namun hingga saat ini belum ada jawabannya," kata Harun kepada wartawan di Mataram Kamis 4 November 2011.
Harun menjelaskan pengelolaan Blok Mahakam oleh PT.Pertamina sangat penting guna meningkatkan pendapatan pemerintah di bidang gas dan minyak. Selain itu pengelolaan Blok Mahakam tersebut juga dinilai dapat berimplikasi pada pengamanan kekayaan negara yang selama ini dikelola oleh asing. Lagipula jika kontrak blok Mahakam yang sudah berlangsung selama 50 tahun hingga 2017 mendatang dilanjutkan lagi, menurut Harun kontrak tersebut menjadi kontrak terlama di dunia.
Total dinilai sangat berkepentingan untuk memperoleh perpanjangan kontrak Blok Mahakam. Itu didasari atas risiko kecil yang akan ditanggung perusahaan mengingat fasilitas yang sudah ada. Lagipula cadangan gas yang tersimpan di blok Mahakam masih sekitar 14 triliun cubic feets (tcf). Bahkan produksi gas dari Blok Mahakam mencapai 2,6 tcf per tahun.
"Perpanjangan kontrak oleh Total di Blok Mahakam sangat beralasan terlebih cadangan gas dan minyaknya masih banyak. Kami berharap pemerintah yang memiliki kewenangan penuh dapat memberi kesempatan bagi Pertamina untuk mengelola Blok Mahakam," ujar Harun.
Keingingan PT.Pertamina untuk mengelola blok Mahakam menurut Harun memiliki alasan kuat. PT.Pertamina yang sudah berpengalaman mengelola sejumlah blok di tanah air dan didukung dengan teknologi diyakini dapat mengembangkan blok Mahakam. Terlebih, saat ini terdapat 850 tenaga kerja yang dimiliki pertamina yang bekerja di lepas pantai.
"Banyak alasan yang membuat Pertamina optimistis dapat mengelola dan mengembangkan blok Mahakam. Kami yakin pertamina memiliki program-program terukur dan signifikan termasuk meningkatkan produksi di blok Mahakam," katanya.
Tidak hanya blok Mahakam, menurut Harun masih banyak blok-blok lain yang dikelola perusahaan asing yang keuntungannya tentunya diperoleh asing. Maka itu, PT.Pertamina terus meningkatkan kualitas dan produktifitasnya dalam mengelola sumberdaya mineral di tanah air. Saat ini Pertamina sudah memiliki 160 kapal tanker minyak, 31 kapal untuk LPG, 14 terminal transit, 55 Depo yang tersebar diberbagai wilayah di Indonesia. (Laporan Edy Gustan | Mataram)