Krisis Tak Menentu, Emas Kembali Menggeliat

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Rabu, 30 November 2011

Krisis Tak Menentu, Emas Kembali Menggeliat

VIVAnews - Perlahan, harga emas di pasar Asia mulai menunjukkan gejala kenaikan. Selama tiga hari terakhir, harga emas di pasar spot Singapura telah mengalami kenaikan dan terakhir meningkat 0,5 persen. Geliat harga emas ini disebabkan sentimen negatif investor terhadap kondisi Eropa yang masih berjuang keluar dari krisis utang yang telah memasuki tahun ketiga.

Sentimen negatif semakin besar setelah Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB), Christian Noyer, menegaskan situasi Eropa yang semakin mengkhawatirkan akan mengancam pasar keuangan dunia.

"Nilai tukar dolar AS turun perlahan dibandingkan kemarin, sementara itu, emas terus merangkak naik," ujar pedagang emas di Shanghai seperti dikutip Reuters, Rabu, 30 November 2011.

Namun, dia mengingatkan, tidak adanya arah yang jelas di pasar keuangan global telah menyebabkan investor memilih untuk menyimpan uangnya di tengah kondisi tak menentu tersebut.

Pasar spot emas di Singapura tercatat mengalami kenaikan 0,7 persen melewati rekor selama sepekan yang mencapai US$1.726 per ounce. Harga emas kali ini bergerak mendekati rata-rata kenaikan selama 100 hari terakhir yang berada pada level US$1.720,59 per ounce, sebelum akhirnya ditutup di level US$1.723,79 per ounce pada pukul 02.50 GMT.

Sementara itu, dari pasar spot Amerika Serikat, harga emas tercatat mengalami kenaikan tipis sebesar 0,6 persen ke level US$1.723 per troy ounce. Analis teknikal memperkirakan harga emas di pasar spot akan meningkat menjadi US$1.743 dengan level resisten pada US$1.716 per troy ounce.

Prospek kebijakan moneter yang lebih lunak di kawasan Eropa serta indikator ekonomi lainnya di seluruh dunia memberikan sentimen positif pada pergerakan harga emas. Belum lagi, laju inflasi yang terus meningkat membuat emas menjadi alat lindung nilai investor.

Di India, yang merupakan konsumen emas terbesar di dunia, konsumen memilih untuk menunda pembelian logam mulia ini setelah harga emas hampir mencapai rekor tertinggi akibat pelemahah nilai tukar rupee.

Di pasar Indonesia, emas di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk dijual dengan harga Rp567.000 per gram. Untuk emas dengan berat 10 gram dan 50 gram dijual masing-masing pada harga Rp531.500 dan Rp526.940 per gram. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts