Awal Tahun Depan, RI Kekurangan Gula
VIVAnews - Kementerian Perdagangan mengungkapkan produksi gula pasir Indonesia di awal tahun depan tidak akan mencukupi kebutuhan masyarakat di Tanah Air. Untuk itu, pemerintah berencana mengimpor gula kristal putih dari produsen di luar negeri.
"Ini kami masih menghitung berapa persisnya," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Jumat, 25 November 2011.
Data Kemendag menunjukkan, produksi gula putih hingga akhir 2011 mencapai 2,3 juta ton hingga 2,4 juta ton. Sementara itu, kebutuhan masyarakat terhadap gula mencapai 2,7 juta hingga 2,8 juta ton per tahun. "Kita masih kekurangan 300 ribu sampai 500 ribu ton," katanya.
Kendati demikian, Bayu menegaskan, pemerintah masih menghitung angka persis kebutuhan dan pasokan gula hingga akhir 2011. Selain itu, tengah dipikirkan pula, upaya pemerintah untuk mencukupi kekurangan pasokan gula tersebut.
Di antara beberapa langkah pemenuhan kebutuhan gula, Bayu mengakui opsi impor memang menjadi salah satu alternatif pemerintah untuk mengurangi kekurangan pasokan tersebut.
Namun, pemerintah menegaskan, opsi impor baru akan dipilih jika terdapat kepastian bahwa tindakan itu tidak akan mempengaruhi musim giling gula berikutnya.
"Itu (impor) merupakan hal yang tidak sederhana, tapi mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah ambil keputusan," tuturnya.
Bayu juga mengungkapkan, pemerintah tengah berencana mengimpor 1,6 juta ton beras untuk memenuhi stok beras nasional. Permohonan tersebut salah satu berasal dari usulan Perum Bulog yang khawatir dengan dampak banjir Thailand.
"Sampai dengan saat ini baru ada permohonan dari Bulog soal India dan Thailand itu," katanya.
Dalam rapat koordinasi pemerintah sebelumnya, impor beras direncanakan sebanyak 1,5 juta ton beras sampai 2 juta ton beras. "Namun yang diambil itu 1,6 juta ton. (Namun) itu masih dalam rentang pembahasan yang sudah ada," kata Bayu.
Bayu menuturkan, sebelum masa panen tahun depan, pemerintah akan menggunakan peraturan dan kelaziman yang sudah ada. "Kita tunggulah rakornya mudah-mudahan minggu depan sudah bicara rakor pangan dan kita bisa putuskan sama-sama," ujarnya. (art)