30% Penduduk Indonesia Belum Nikmati Listrik
|
04.00 |
VIVAnews - Hingga Oktober 2011, rasio elektrifikasi nasional mencapai 71,2 persen. Artinya, hampir 30 persen penduduk Indonesia belum menikmati aliran listrik. Meski demikian, rasio elektrifikasi ini melebihi target pemerintah sebesar 70 persen pada 2011.
Berdasarkan data kuartal III PLN yang dikutip VIVAnews.com, walaupun rasio elektrifikasi nasional melebihi target, namun belum merata di seluruh Indonesia.
Dari tiga wilayah operasi PLN, wilayah Jawa Bali memiliki rasio elektrifikasi tertinggi sebanyak 75,4 persen, disusul Indonesia barat 68,2 persen, dan Indonesia timur 59,2 persen.
Untuk wilayah Jawa Bali, rasio elektrifikasi terendah berada di Provinsi Banten yaitu sebesar 67,9 persen dengan jumlah pelanggan 816 ribu.
Rasio elektrifikasi tertinggi untuk wilayah Jawa Bali adalah DKI Jakarta, yakni mencapai 94,4 persen atau 3,4 juta pelanggan.
Sementara itu, untuk Indonesia barat, Provinsi Sumatera Selatan merupakan daerah dengan rasio elektrifikasi terendah yaitu hanya 56,2 persen dan Provinsi Aceh rasio elektrifikasi tertinggi atau sebesar 84,7 persen.
Di wilayah operasi Indonesia timur, Provinsi Papua memiliki rasio elektrifikasi terendah atau sebesar 32,7 persen, disusul Nusa Tenggara Timur 37,4 persen. Rasio elektrifikasi tertinggi di wilayah itu adalah Provinsi Sulawesi Utara sebesar 76 persen.
Berikut daftar rasio elektrifikasi seluruh provinsi di Indonesia:
1. Provinsi Bali 67,5 persen.
2. Provinsi Jawa Timur 74,3 persen.
3. Provinsi Jawa Tengah 77,3 persen.
4. Provinsi DI Yogyakarta 78,3 persen.
5. Provinsi Jawa Barat 69,3 persen.
6. Provinsi Banten 67,9 persen.
7. Provinsi DKI Jakarta 94,4 persen.
8. Provinsi Aceh 84,7 persen.
9. Provinsi Sumatera Utara 78,9 persen.
10.Provinsi Riau 61,5 persen.
11.Provinsi Kepulauan Riau 61,5 Persen.
12.Provinsi Sumatera Barat 76 persen.
13.Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 63,3 persen.
14.Provinsi Sumatera Selatan 56,2 persen.
15.Provinsi Jambi 57,6 persen.
16.Provinsi Bengkulu 61,3 persen.
17.Provinsi Lampung 60,3 persen.
18.Provinsi Kalimantan Barat 63,2 persen.
19.Provinsi Kalimantan Timur 70,2 persen.
20.Provinsi Kalimantan Selatan 71,8 persen.
21.Provinsi Kalimantan Tengah 61,7 persen.
22.Provinsi Maluku 60,1 persen.
23.Provinsi Maluku Utara 54,1 persen.
24.Provinsi Sulawesi Selatan 72,5 persen.
25.Provinsi Sulawesi Tenggara 53,8 persen.
26.Provinsi Sulawesi Barat 53 persen.
27.Provinsi Sulawesi Utara 76 persen.
28.Provinsi Sulawesi Tengah 62,3 persen.
29.Provinsi Gorontalo 68,6 persen.
30.Provinsi Papua 45,6 persen.
31.Provinsi Papua Barat 45,6 persen.
32.provinsi Nusa Tenggara Timur 37,4 persen.
33.Provinsi Nusa Tenggara Barat 43,6 persen.
(art)
