Pebisnis Indonesia Beri Solusi Krisis di G-20
VIVAnews - Kamar Dagang dan Industri Indonesia akan mengirimkan delegasi untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Cannes, Prancis pada 3-4 November 2011. Pada kesempatan itu, organisasi para pebisnis ini akan memberikan masukan bagi solusi krisis Amerika Serikat dan Eropa.
Delegasi yang akan dikirimkan ke KTT G-20 itu di antaranya, Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Emirsyah Satar, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Zulkifli Zaini, dan Direktur Utama PT Pertamina, Karen Agustiawan.
"Akan dibahas permasalahan berdasarkan sektor-sektor yang diarahkan, karena Indoensia adalah anggota G-20. Kehadiran Indonesia diharapkan untuk memberi masukan dan mengetahui bagaimana pimpinan G-20 menyikapi krisis di Uni Eropa dan AS," kata Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat, 28 Oktober 2011.
Suryo mengatakan, kehadiran para pengusaha Indonesia sangat diharapkan mengingat peran emerging country dengan kondisi ekonomi yang dinilai lebih baik dari negara-negara maju, sangat diharapkan membantu krisis di Eropa dan AS.
"Dicari solusinya dan jangan sampai berlarut-larut, karena suka tidak suka akan berdampak ke Indonesia, karena Eropa dan Amerika menjadi pasar penting bagi Indonesia," kata dia.
Jika ekonomi di negara-negara itu terganggu, Suryo mengatakan, kinerja ekspor dan impor Indonesia akan berkurang. Untuk itu, Indonesia harus mencermati dan mengambil langkah-langkah yang preventif.
Sementara itu, Ketua Komite Tetap Kerja Sama Lembaga Internasional Kadin, Maxi Gunawan, mengatakan peran Indonesia sebagai salah satu dari empat negara Asia di G-20 dinilai sangat penting.
"AS dan Eropa penting karena perdagangannya, Indonesia selalu surplus. Memang sangat diperlukan untuk menyuarakan bagaimana Indonesia mendapatkan poin-poin penting dalam G-20. Diharapkan pengusaha G-20 dapat memberi masukan dan rekomendasi kepada negara G-20," kata Maxi dalam kesempatan yang sama.
Pemimpin Eropa, Max melanjutkan, telah memberi gebrakan dengan mengucurkan bantuannya kepada Yunani. Efek dari kebijakan itu cukup signifikan meskipun harus ada yang dikorbankan yakni perbankan yang harus memotong 50 persen utang Yunani dan menambah ekuitasnya.
Kadin mengungkapkan, pertemuan G-20 mendatang bakal membahas sedikitnya 12 bidang. Namun, Indonesia kemungkinan hanya akan mengangkat beberapa hal penting yakni ketahanan pangan, ketahanan energi, pekerjaan, investasi, dan energi terbarukan.
"Kami juga akan beri rekomendasi tertulis apa yang kami inginkan dan dapatkan," ujar Max. (art)