Harga Komoditas Naik, Laba Timah Melonjak
VIVAnews - Produsen timah terbesar Indonesia, PT Timah Tbk, memperoleh untung besar dari kenaikan harga komoditas di pasar internasional. Dengan harga rata-rata logam timah yang diterima perseroan hingga triwulan III-2011 sebesar US$28.440 per mton, Timah mengantongi pendapatan Rp6,82 triliun. Pendapatan itu naik 21 persen dibandingkan periode sama 2010 sebesar Rp5,61 triliun.
Dengan perolehan itu, Timah membukukan laba bersih selama periode tersebut sebesar Rp860 miliar, atau naik 81 persen dibandingkan triwulan III-2010 senilai Rp475 miliar.
"Margin yang diperoleh adalah sebesar US$4.895 per ton, atau lebih besar 114 persen dari margin yang diterima perseroan pada triwulan III tahun lalu," kata manajemen Timah dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews.com, Senin, 31 Oktober 2011.
Dalam menjalankan bisnisnya di tengah situasi usaha yang semakin kompetitif, Timah mengaku mengimplementasikan berbagai rencana strategis dan bersifat antisipatif terkait penjualan logam timah. Kebijakan itu ditempuh dalam upaya menghadapi fluktuasi tren penurunan harga timah dunia.
Selain itu, perusahaan lebih fokus pada penjualan produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi atau produk premium --logam yang memiliki kadar Sn di atas 99,90 persen.
Lewat strategi itu, Timah berharap bisa tetap menjaga pertumbuhan pendapatan perusahaan. Timah mencatat produksi dan penjualan bijih timah selama triwulan III naik tipis sebesar 3,8 persen menjadi 28.165 ton.
Produksi bijih timah dari penambangan laut pada triwulan III-2011 turun sebesar 14 persen yaitu menjadi 13.564 ton. Sementara itu, produksi bijih timah dari penambangan darat tercatat sebanyak 14.602 ton atau naik 28 persen.
Volume penjualan logam timah sembilan bulan pertama 2011 mencapai 25.266 mton, atau menurun 3.986 mton (14 persen) dibandingkan periode yang sama 2010 sebanyak 29.252 mton.
Sementara itu, produksi logam timah mencapai 28.532 mton atau turun empat persen dibandingkan periode yang sama 2010 yaitu 29.631 mton.
Timah Ilegal
Manajemen Timah juga mengungkapkan, pada triwulan III-2011, harga logam timah di London Metal Exchange (LME) menurun cukup drastis. Hal tersebut terjadi di antaranya akibat krisis yang terjadi di Eropa yang menyebabkan melemahnya daya beli konsumen terutama yang memiliki basis di Eropa.
Selain itu, membanjirnya bijih timah ilegal di pasaran, terutama yang berasal dari Indonesia membuat suplai melebihi permintaan, sehingga prinsip dasar ekonomi berlaku yang mengakibatkan harga timah jatuh.
Hingga kuartal ketiga 2011, harga rata-rata logam timah dunia mencapai US$27.754 per mton dengan harga terendah tercatat US$19.100 per mton dan tertinggi US$33.255 per mton.
Volume persediaan logam timah di LME selama sembilan bulan meningkat relatif besar, yaitu pada awal tahun tercatat 16.555 mton menjadi 20.920 mton pada akhir September 2011. (art)