BRI Raup Laba Rp10,4 Triliun
VIVAnews - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengumumkan kinerja keuangan hingga triwulan III-2011 dengan laba Rp10,43 triliun. Laba bersih tersebut meningkat 56,69 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp6,66 triliun.
Sekretaris Perusahaan Bank BRI Muhamad Ali mengatakan, peningkatan laba tersebut didukung oleh aset Bank BRI yang meningkat 21,66 persen dari Rp320,84 triliun pada triwulan III-2010 menjadi Rp390,34 triliun. “Perusahaan juga mengalami pertumbuhan modal 37,3 persen menjadi Rp44,93 triliun,” kata Ali di kantor Bank BRI, Jakarta, Jumat 28 Oktober 2011.
Ali mengklaim, Bank BRI berada pada posisi teratas dalam penyaluran kredit. Bank BRI berhasil meningkatkan portofolio kredit sebesar Rp47,63 triliun (20,83 persen) menjadi Rp276,32 triliun.
Komitmen Bank BRI untuk fokus dan konsisten melayani usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu faktor penting dalam pertumbuhan BRI. Pertumbuhan kredit mikro meningkat sebesar 32,65 persen menjadi Rp87,81 triliun.
“BRI menyumbang porsi terbesar dalam realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dibandingkan penyalur lain,” ujar Ali. Sementara itu, outstanding KUR BRI pada triwulan III ini sebesar Rp14,43 triliun dengan total debitor 1,92 juta.
Dalam penghimpunan dana, Ali melanjutkan, BRI berhasil meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 20,5 persen menjadi Rp309,71 triliun. “Pencapaian tersebut tidak lepas dari dukungan kegiatan pemasaran, pengembangan jaringan, dan fitur produk simpanan,” katanya.
Komposisi DPK BRI pada triwulan III adalah giro Rp54,44 triliun (17,58 persen), tabungan Rp130,06 triliun (41,99 persen), dan deposito Rp152,21 triliun (40,43 persen).
Dengan peningkatkan penyaluran kredit dan pertumbuhan DPK, maka komposisi loan to deposit ratio (LDR) BRI menjadi sebesar 89,22 persen. BRI juga berhasil menekan tingkat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross dari 4,28 persen menjadi 3,34 persen.
Rasio profitabilitas seperti return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) juga meningkat. Nilai ROA meningkat dari 3,65 persen pada triwulan III-2010 menjadi 4,67 persen pada periode sama 2011. ROE meningkat dari 34,28 persen menjadi 39,86 persen. Sementara itu, rasio kecukupan modal (CAR) BRI meningkat dari 13,36 persen menjadi 14,84 persen. (art)