Berita Positif di Eropa, Saham Bertahan Naik
VIVAnews - Berita positif di bursa kawasan Eropa dan AS mendorong pergerakan aktif sejumlah saham di Bursa Efek Indonesia. Hingga pukul 10.30 WIB atau satu jam sebelum penutupan perdagangan sesi pertama, indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 33 poin (0,8 persen) ke level 3.846.
Seluruh indeks saham sektoral bergerak 'menghijau' dengan sektor finansial menguat paling tinggi. Indeks saham sektor itu menguat 0,8 persen, sedangkan perdagangan dan manufaktur sekitar 0,7 persen.
Analis PT BNI Securities, Maxi Liesyaputra, mengatakan, bursa regional Asia Pasifik seperti Nikkei, Straits Times, dan Seoul Composite, yang mencatat penguatan pagi ini mendorong sentimen positif di bursa domestik.
"Untuk hari ini kami perkirakan indeks berpeluang menguat kembali dengan kisaran pergerakan antara 3.800 sampai 3.900," kata Maxi dalam risetnya, Jumat 28 Oktober 2011.
Maxi menjelaskan, selain bursa Asia Pasifik, sentimen positif yang dapat mempengaruhi pergerakan indeks hari ini di antaranya dari penguatan Dow Jones sebesar 339,5 poin (2,86 persen).
Dia menambahkan, penguatan indeks Dow terutama didorong berita bahwa Uni Eropa menyiapkan dana bailout sebesar 1 triliun euro, atau naik dari sebelumnya 440 miliar euro, pemotongan utang Yunani hingga 50 persen, dan program rekapitalisasi perbankan.
Data perekonomian Amerika Serikat, menurut dia, juga menggembirakan. Initial jobless claims untuk pekan yang berakhir 22 Oktober mencapai 402.000 jiwa atau sesuai dengan perkiraan. Sementara itu, penjualan rumah baru untuk September mencapai 313 ribu unit, atau lebih tinggi dibandingkan perkiraan 300 ribu unit.
"Pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) di AS yang disetahunkan pada kuartal III-2011 sebesar 2,5 persen juga sesuai perkiraan," ujarnya.
Dalam risetnya, Maxi juga menjelaskan, sentimen positif lainnya juga berasal dari pergerakan harga logam di London Metal Exchange dengan nikel dan timah mencatat penguatan signifikan. Harga emas juga terus melanjutkan kenaikannya.
"Sementara itu, harga minyak masih relatif stabil di kisaran US$93 per barel," ujarnya. (art)