Bank-bank Besar Biayai Proyek 10 Ribu MW

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Rabu, 12 Oktober 2011

Bank-bank Besar Biayai Proyek 10 Ribu MW

VIVAnews - Dua bank nasional, PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk berkomitmen mendukung upaya peningkatan jumlah pembangkit listrik non bahan bakar minyak melalui program fast track 10.000 megawatt (MW). Program itu guna memenuhi kebutuhan energi nasional ke depan dan menyokong pertumbuhan ekonomi nasional.

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Fransisca Nelwan Mok mengatakan, perseroan telah mengucurkan pembiayaan senilai total Rp4 triliun kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) hingga akhir September 2011, serta dialokasikan untuk tujuh proyek di beberapa lokasi di Indonesia.

Dari nilai tersebut, dia menambahkan, pembiayaan sebesar Rp309,7 miliar dikucurkan untuk proyek pembangunan PLTU Indramayu berkapasitas 3 x 330 MW di Jawa Barat. Selain itu, sebesar Rp289,2 miliar untuk proyek pembangunan PLTU Labuan dengan kapasitas 2 x 315 MW di Banten, serta senilai Rp516,1 miliar bagi proyek PLTU Rembang, Jawa Tengah berkapasitas 2 x 315 MW.

Selanjutnya, Bank Mandiri juga memberikan pembiayaan Rp1,28 triliun untuk proyek pembangunan PLTU Lampung berkapasitas 2 x 100 MW dan PLTU Sumut berkapasitas 2 x 220 MW.

Selain proyek pembangkit listrik, Bank Mandiri juga berkomitmen membiayai proyek transmisi listrik PLN yaitu Paket 1 (pembangunan tansmisi luar Jawa) senilai Rp627,2 miliar, Paket 2 (pembangunan transmisi Jawa-Bali) Rp700 miliar, serta Paket 3 (pembangunan Gardu Induk Jawa-Bali) senilai Rp346,4 miliar.

"Bank Mandiri siap meneruskan dukungan mereka pada program nasional fast track 10.000 MW tahap kedua yang rencananya akan memfokuskan pada pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan lebih banyak energi terbarukan," katanya di Indramayu, Rabu 12 Oktober 2011.

Sementara itu, Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo, menyatakan bahwa perseroan mendukung PLN dalam akselerasi dan implementasi pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 10 ribu MW. Total pembiayaan di bidang kelistrikan yang telah disalurkan BNI mencapai Rp10,74 triliun dengan total pinjaman sebesar Rp16,14 triliun.

Menurut Gatot, bagi BNI, industri kelistrikan telah ditetapkan sebagai salah satu dari delapan industri unggulan bisnis perseroan selain pertanian, komunikasi, perdagangan besar dan eceran, migas dan pertambangan, konstruksi, makanan minuman, serta bahan kimia atau pupuk.

Untuk proyek pembangunan PLTU Indramayu, BNI bertindak sebagai pimpinan sindikasi pembiayaan dengan total kredit sebesar Rp1,27 triliun. BNI mengucurkan fasilitas kredit sebesar Rp343,69 miliar, diikuti PT Bank Central Asia Tbk, Bank Mandiri, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk masing-masing Rp309,74 miliar. (art)

Related Posts:

Kerja di rumah

Popular Posts