Mei, Inflasi 0,12 Persen
VIVAnews - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Mei sebesar 0,12 persen. Kenaikan inflasi ini berasal dari bahan non pangan, seperti harga sandang.
Inflasi tahun kalender (Januari-Mei) mencapai 0,51 persen, sedangkan inflasi year on year 5,98 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Djamal, menjelaskan inflasi inti mencapai 0,27 persen. Sementara itu, inflasi inti year on year sebesar 4,64 persen.
Dari 66 kota, 51 kota mengalami inflasi dan 15 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon (1,66 persen) dan Kendari (1,08 persen). Inflasi di Ambon disebabkan kenaikan harga komoditas, seperti tomat, ikan, dan sayuran. Sementara itu, inflasi terendah terjadi di Mataram, Kediri, dan Denpasar.
"Deflasi tertinggi terjadi di Tarakan (1,14 persen) akibat turunnya harga cabai dan kacang-kacangan," ujar Djamal di kantor BPS, Jakarta, Rabu, 1 Juni 2011.
Kelompok bahan makanan menyumbang inflasi sebesar 0,07 persen. Untuk makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang 0,04 persen. Perumahan, air, listrik, gas bahan bakar menyumbang 0,06 persen, sedangkan sandang termasuk emas sebesar 0,05 persen. (art)