Konsorsium Samsung Bangun Fasilitas Blok Cepu
VIVAnews - Kontrak pembangunan fasilitas produksi minyak lapangan Banyu Urip, Blok Cepu senilai US$746,3 juta siap dibangun oleh konsorsium Tripatra Engineers & Construction dan Samsung Engineering Co Ltd.
Kepala BP Migas, Raden Priyono, mengatakan pembangunan fasilitas pengolahan merupakan kontrak pertama dari keseluruhan lima kontrak pembangunan engineering, procurement and construction (EPC) Banyu Urip yang menghabiskan investasi sebesar US$1,3 miliar.
"BP Migas menargetkan sisa kontrak lainnya dapat ditandatangani sebelum akhir 2011. Dengan target penyelesaian 36 bulan untuk semua kontrak EPC, sehingga produksi penuh sebanyak 165 ribu barel minyak bumi per hari dapat tercapai sesuai jadwal," kata Priyono di kantor BP Migas, Jakarta, Jumat, 5 Agustus 2011.
Priyono mengungkapkan, masih ada kendala pembebasan tanah yang akan digunakan untuk mendukung proyek itu. Untuk itu, BP Migas meminta semua pihak terkait ikut membantu menyelesaikan masalah tersebut. Hal ini, lanjut Priyono, untuk mencapai realisasi peningkatan produksi minyak yang cukup besar di Banyu Urip.
Dalam 10 tahun terakhir belum ditemukan cadangan minyak dalam skala besar seperti yang ditemukan di Banyu Urip. "Proyek Banyu Urip akan mendongkrak produksi minyak nasional, karena kegiatan eksplorasi yang berhasil menemukan cadangan besar, umumnya penemuan cadangan gas," jelas Priyono.
Pembangunan fasilitas proyek Banyu Urip mencakup 49 sumur pada tiga anjungan sumur, fasilitas produksi pusat dan pipa sepanjang 95 kilometer bermuatan maksimal 1,7 juta barel. Proyek ini direncanakan menghasilkan kurang lebih 450 juta barel minyak selama masa kontrak.
President and General Manager afiliasi ExxonMobil Indonesia, Terry S McPhail, mengatakan proyek Banyu Urip akan membawa keuntungan besar bagi Indonesia. Selain membuka lapangan kerja, Banyu Urip dapat menjadi stimulasi bisnis dan investasi sosial yang dapat membantu pengembangan ekonomi masyarakat.
Presiden Direktur Pertamina EP Cepu, Amril Thaib, mengungkapkan penandatanganan kontrak akan mempercepat pengembangan full-field production dari lapangan Banyu Urip dan memperkuat ketahanan energi bagi pasar Indonesia. (art)