Hatta: Waspada Inflasi Tinggi di Agustus
VIVAnews - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menyatakan bahwa laju inflasi tetap mesti diwaspadai, khususnya bulan Agustus ini. Sebab diperkirakan inflasi Agustus bisa cukup tinggi.
"Inflasi tetap kita waspadai dan itu biasanya bulan Agustus. Sebab, Agustus dapat mencapai angka yang cukup tinggi," ujar Hatta, usai Rakor Merapi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa 2 Agustus 2011.
Hatta menuturkan, hasil inflasi Juli 2011 yang diumumkan Badan Pusat Statistik sebesar 0,67 persen meleset dari perkiraan. "Inflasi yang diumumkan kemarin itu dengan hasil 0,67, diperkiraan saya hanya 0,5 sampai 0,7 persen," ujarnya.
Namun, dia menambahkan, untuk setahun atau year on year (yoy) belum mencapai lima persen. Artinya, kalau mematok 5,5 persen optimistis di bawah angka itu. "Barangkali kita optimis di bawah itu," ujar Hatta.
Sebelumnya, BPS mencatat inflasi pada Juli 2011 sebesar 0,67 persen, sehingga laju inflasi Januari-Juli (year to date) mencapai 1,74 persen. Sementara itu, laju inflasi YoY turun dari 5,54 persen hingga Juni menjadi 4,61 persen pada Juli 2011.
BPS mencatat, inflasi inti pada Juli 2011 sebesar 0,42 persen atau 4,55 persen secara yoy. "Yang menarik, tingkat inflasi yoy untuk inflasi umum dan inflasi inti, angkanya hampir sama," kata Rusman.
Selama Juli, penyumbang terbesar inflasi berasal dari komoditas beras dengan kontribusi 0,22 persen, diikuti daging ayam ras (0,13 persen), dan telur ayam ras (0,6 persen).