Berapa Perputaran Uang di Bisnis Parsel
VIVAnews - Lebaran merupakan masa panen bagi para pengusaha parsel di Jakarta dan kota-kota besar lain di Indonesia. Indonesia yang mayoritas warganya muslim, menjadikan hari raya ini penuh makna untuk berbagi.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Parsel Indonesia, Fahira Fahmi Idris menceritakan, menjelang Lebaran, omzet parsel melambung tinggi, lebih dari 100 persen. "Ini hari raya mayoritas warga, jadi saat inilah pesanan membeludak," kata Fahira saat berbincang dengan VIVAnews.com di Jakarta, Selasa 2 Agustus 2011.
Menurut catatan Asosiasi Pengusaha Parsel, pada Lebaran tahun lalu, perputaran uang pada bisnis parsel mencapai Rp5 miliar per hari. Bahkan, sebelum adanya larangan pemberian parsel oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, omzet industri parsel bisa mencapai Rp10 miliar.
"Ini di Jakarta saja," katanya. Menurut Fahira, angka itu juga hampir sama di kota-kota besar lain, seperti Bandung, Surabaya, dan Medan.
Keterangan foto: Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Parsel Indonesia, Fahira Fahmi Idris (ANTARA/Andika Wahyu)
Mengenai parsel yang sedang tren, menurut Fahira, adalah perpaduan antara makanan dan barang, termasuk buku serta perlengkapan rumah tangga. Parsel ini dijual dengan rentang harga Rp200 ribu hingga Rp2 juta. "Tapi yang paling laku Rp200 ribu-Rp1 juta," ujar pemilik Nabila Gift & Florist ini.
Tapi, ingat, agar pesanan parsel cepat selesai, ada baiknya pesan sejak awal bulan puasa. Sebab, pesanan parsel akan membeludak menjelang 15 hari Lebaran. "Saat ini, orang hanya datang melihat-lihat saja," tutur Ira, panggilan akrab Fahira.
Memang, para pengusaha parsel harus bisa memutar otak, sebab tak selamanya bisnis parsel ramai. Agar usaha tetap jalan, para pengusaha di Jalan Samali, Jakarta Selatan, memanfaatkan hari-hari biasa dengan bisnis bunga yang tidak pernah sepi. (art)