Pilot Mogok, Garuda Tak Rugi
VIVAnews - PT Garuda Indonesia Tbk mengungkapkan bahwa perseroan tidak merugi akibat pemogokan oleh para pilot yang tergabung Asosiasi Pilot Garuda (APG).
"Total kerugian tidak ada," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, usai acara kerja sama perseroan dengan Citibank di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Jumat 29 Juli 2011.
Meskipun kemarin, Kamis, 28 Juli 2011, ujar Emirsyah, beberapa penerbangan Garuda Indonesia sempat tertunda dan terjadi penumpukan penumpang, perseroan menyatakan tidak mengalami kerugian. "Ya tidak ada, karena delay (penundaan) saja," kata dia.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan Garuda, pendapatan usaha konsolidasi perseroan periode Januari-Juni 2011 melesat hingga 44,6 persen menjadi Rp11,21 triliun dibanding periode sama 2010 dengan torehan Rp7,76 triliun.
Meski pendapatan usaha melesat, tapi emiten maskapai nasional pelat merah itu justru menderita rugi usaha sebesar Rp340,77 miliar, walau rugi itu turun dari rugi usaha tahun lalu yang mencapai Rp463,46 miliar.
Kerugian usaha dipicu nilai beban usaha yang lebih besar dari pendapatan perseroan. Beban usaha perseroan tercatat sebesar Rp11,55 triliun. Selain itu, pada semester I-2011 perseroan hanya meraih penghasilan lain-lain bersih Rp63,42 miliar. Padahal, periode yang sama 2010 terbukukan Rp397,13 miliar.
Akibat tidak adanya pencatatan keuntungan restrukturisasi utang, anjloknya keuntungan penjualan aset, serta turunnya laba selisih kurs, pada paruh pertama tahun ini, Garuda harus menanggung rugi bersih periode berjalan sebesar Rp185,74 miliar dibandingkan tahun lalu yang mencatat laba Rp56,34 miliar.
Sementara itu, pada perdagangan pagi ini, saham Garuda Indonesia kembali bercokol di area negatif. Saham maskapai nasional itu dibuka melemah Rp10 ke level Rp510. Bahkan, pada penutupan transaksi siang ini, saham dengan kode perdagangan GIAA juga turun Rp20 atau 3,84 persen di posisi Rp500. (art)