Penumpang Garuda Jakarta Tak Terganggu Mogok

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Kamis, 28 Juli 2011

Penumpang Garuda Jakarta Tak Terganggu Mogok

VIVAnews - Asosiasi Pilot Garuda menggelar aksi mogok kerja mulai dini hari tadi pukul 00.00 WIB sampai nanti malam pukul 23.59 WIB.  Meski begitu berdasarkan pantauan VIVAnews sejak pagi tadi di Bandara Soekarno-Hatta, belum  terlihat penumpukan penumpang.

Darsono, penumpang Garuda tujuan Bandara Ahmad Yani, Semarang, yang berangkat dengan penerbangan pukul 08.55 WIB, mengaku sudah  tahu tentang aksi mogok pilot Garuda.

Darsono menilai, tindakan para pilot itu bisa dipahami. “Saya sudah dengar, tapi tidak terpengaruh. Mogok tak masalah, yang penting penerbangan tetap jalan dan penumpang tidak terganggu,” ujar Darsono di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis, 28 Juli 2011.

Menurut Darsono, setiap orang memiliki cara sendiri untuk menyampaikan ketidakpuasan. Ia hanya berharap, Asosiasi Pilot Garuda dan manajemen Garuda dapat menyelesaikan persoalan yang ada dengan baik. “Mereka mesti duduk bersama dan berbicara. Semua bisa diskusikan,” kata Darsono.

Darsono menambahkan, jika aksi mogok ternyata sampai berkelanjutan, maka yang dirugikan adalah penumpang dan masyarakat. “Pelayanan jadi terganggu,” tuturnya.

Penumpang Garuda lainnya, Sri Hariyanti, juga mengaku tidak terganggu dengan aksi mogok pilot Garuda.

“Saya sudah mendengar kabar itu. Tapi saya masih yakin penerbangan tidak terganggu. Jadi kita tidak rugi,” kata Sri. Sri sendiri adalah penumpang Garuda tujuan Batam. Ia akan menaiki penerbangan pukul 09.25 WIB. Sri pun berharap persoalan yang menimpa Garuda dapat segera diselesaikan.

APG menggelar aksi mogok karena memandang telah terjadi kekeliruan pengelolaan perusahaan di PT Garuda Indonesia. Mereka menuduh kebijakan penambahan jumlah pesawat tak diimbangi dengan penambahan jumlah pilot yang memadai, sehingga manajemen merekrut pilot asing.

Penambahan jumlah pesawat juga dituding menyebabkan jadwal pilot abnormal karena penerbangan mereka menjadi sangat padat. Kondisi tersebut dinilai APG dapat membahayakan keselamatan penerbangan karena kondisi pilot menjadi lebih mudah lelah.

Manejemen Garuda pun dituding bersikap diskriminatif terkait sistem remunerasi antara pilot asing dengan pilot domestik Garuda. Diskriminasi itu dinilai menyebabkan ketimpangan antara pilot asing dan domestik. “Aksi mogok terbang adalah langkah terakhir. Kami sebetulnya tak inginkan ini. Tapi negosiasi hingga kini belum tuntas. Aspirasi kami itu jangankan dipenuhi, didengar pun tidak,” ujar Presiden APG, Kapten Stefanus. (umi)

Kerja di rumah

Popular Posts