Pekan Ini Bursa Indonesia Tembus Level 4.000?

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Minggu, 03 Juli 2011

Pekan Ini Bursa Indonesia Tembus Level 4.000?

Sejumlah pialang mengamati pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (ANTARA/Prasetyo Utomo)

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia diprediksi bergerak positif pekan ini, Senin-Jumat (4-8 Juli 2011) seiring sentimen positif di dalam maupun luar negeri.

"IHSG selama sepekan ini akan bergerak di kisaran 3.890-4.050. Artinya, ada peluang menembus level tertinggi baru dalam sejarah di 4.000," kata Pardomuan Sihombing, Head of Research PT Recapital Securities saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Senin 4 Juli 2011.

Menurut Pardomuan, penyelesaian masalah utang Yunani, kenaikan peringkat Indonesia oleh lembaga predikat asing, dan stabilnya harga komoditas dunia menjadi sentimen positif yang datang dari luar.

"Sedangkan melambatnya tingkat inflasi dan ekspektasi kinerja kuartal II-2011 yang baik dari emiten-emiten di bursa menjadi pendorong penguatan IHSG dari dalam negeri," kata dia.

Untuk itu, Pardomuan mengaku saham-saham berkapitalisasi pasar besar atau unggulan tentunya menarik untuk dikoleksi.

Saham-saham itu antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Semen Gresik Tbk (SMGR).

"Sentimen positif ini juga menjadi salah satu faktor kesuksesan perusahaan yang berencana IPO (menawarkan saham perdana) di bursa," ujar Pardomuan.

Sementara itu, PT Mega Capital Indonesia mengungkapkan, IHSG pada akhir pekan lalu, Jumat 1 Juli 2011 berhasil mencapai rekor tertinggi baru pada level 3.956 sebelum akhirnya ditutup pada level 3.927.

Penguatan itu didorong sentimen positif indeks bursa global yang menguat karena telah diloloskannya paket penghematan oleh parlemen Yunani yang menimbulkan optimisme investor akan berakhirnya krisis di Yunani.

Sedangkan sentimen domestik, menurut sekuritas tersebut, meski inflasi Juni tercatat sebesar 0,55 persen (Month to Month) atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,12 persen tapi inflasi tahunan (Year on Year), turun menjadi 5,54 persen dari bulan sebelumnya 5,98 persen.

Ditambah, nilai tukar rupiah yang selama sepekan lalu menguat 0,61 persen karena ditutup pada level Rp8.543 per dolar AS. (ren)

Kerja di rumah

Popular Posts