HSBC Akan Pangkas 10.000 Karyawan?
VIVAnews - HSBC Holdings Plc dikabarkan akan memangkas sekitar 10.000 karyawannya. Rencana pemutusan hubungan kerja terhadap sekitar tiga persen dari total karyawan HSBC di seluruh dunia itu diperkirakan dilakukan tahun depan.
Seperti dikutip dari Sky News, Minggu 31 Juli 2011, sebagian besar dari 10.000 karyawan yang akan diputus hubungan kerjanya itu diperkirakan berada di luar Inggris. Saat ini, HSBC mempekerjakan lebih dari 300.000 orang di seluruh dunia.
Rencana pemangkasan karyawan itu diduga merupakan bagian dari perbaikan strategi baru perusahaan di bawah kepemimpinan Chief Executive HSBC, Stuart Gulliver. Namun, juru bicara HSBC tidak bersedia memberikan komentar atas kabar pemutusan hubungan kerja tersebut.
Pada Senin, 1 Agustus 2011, HSBC juga berencana untuk mengumumkan hasil kinerja perseroan selama semester I-2011.
Raksasa perbankan itu akan mengungkapkan hasil laporan keuangan yang diduga mengecewakan untuk enam bulan pertama yang berakhir 30 Juni 2011.
HSBC diperkirakan mencatat keuntungan sebelum pajak sebesar US$10,9 miliar pada semester I-2011, atau turun dari sebelumnya US$11,1 miliar.
Sementara itu, sejumlah institusi perbankan lainnya, seperti Barclays, Lloyds Banking Group, dan Royal Bank of Scotland, juga diperkirakan mengalami penurunan keuntungan.
Menurut seorang pialang, Seymour Pierce, Barclays diperkirakan mengalami penurunan keuntungan hingga 24 persen menjadi 1,8 miliar poundsterling.
Lloyds Banking Group juga diduga hanya meraup keuntungan sebelum pajak sebesar 1 miliar poundsterling selama enam bulan pertama 2011. Jumlah keuntungan tersebut terpangkas dari periode sama tahun sebelumnya yang tercatat 1,6 poundsterling.
Sementara itu, RBS diperkirakan meraih keuntungan sebesar 611 juta poundsterling, atau turun 19 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.