CIMB Niaga Jaga Kredit Otomotif
VIVAnews- PT Bank CIMB Niaga Tbk akan menjaga pertumbuhan kredit bagi sektor otomotif agar tidak terlalu besar. Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga, Catherine Hadiman, mengakui saat ini tingkat pertumbuhan kredit untuk kepemilikan mobil memang tinggi.
Menurut dia, Bank Niaga akan mengevaluasi data nasabah, misalnya sumber pendapatan. Bank Niaga juga bekerja sama dengan sejumlah perusahaan. "Misalnya kami memotong gaji secara langsung," kata dia di gedung Graha Niaga, Jakarta, Rabu, 27 Juli 2011.
Ia menjelaskan, CIMB Niaga menetapkan uang muka kredit kepemilikan mobil sekitar 20 persen. Namun, untuk potensi gelembung (bubble) ekonomi gara-gara mudahnya kredit kepemilikan kendaraan bermotor, Catherine menilai bahaya bubble belum di depan mata.
Sebelumnya, Bank Indonesia mengkhawatirkan besarnya kucuran kredit ke sektor properti dan otomotif di tengah pertumbuhan ekonomi saat ini akan menyebabkan terjadinya bubble ekonomi.
Namun, dari kedua sektor tersebut, BI menilai potensi bubble terbesar diperkirakan berasal dari otomotif. Hal itu sudah terlihat dengan membanjirnya produk otomotif di masyarakat.
"Dalam fase pemulihan, dua sektor yang cepat sekali pertumbuhannya bisa berpotensi bubble, antara lain otomotif dan properti," ujar Deputi Gubernur BI, Hartadi A Sarwono.
Hartadi beralasan, kekhawatiran terjadinya gelembung ekonomi dari sektor otomotif karena konsumen di Tanah Air kini semakin dimudahkan dalam proses pembelian kendaraan. Salah satu kemudahan adalah banyaknya fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh sejumlah perbankan nasional.
"Untuk otomotif itu, bisa dilihat sendiri saja di jalanan. Mobil, motor, saat ini sangat mudah mendapatkannya. Nah, itu terlalu cepat," tandasnya. (art)