Beda Gaji Pilot Asing dan Lokal di Garuda
VIVAnews - Asosiasi Pilot Garuda Indonesia (APG) masih konsisten dengan rencananya menggelar aksi mogok terbang pada Kamis, 28 Juli 2011. Alasan, ketidakadilan penerimaan pendapatan antara pilot lokal dan asing masih menjadi kendala tercapainya kesepakatan.
Dalam keterangan pers di kantor pusat Garuda, Jakarta, Rabu, 27 Juli 2011, Direktur Operasional Garuda Indonesia Ari Sapari membantah jika gaji yang diterima pilot asing di maskapai penerbangan nasional itu hingga dua kali lipat dari pilot lokal.
"Isu yang beredar (pilot asing) mendapatkan gaji dua kali lipat itu merupakan hal yang tidak masuk akal," kata Ari.
Lalu, seberapa besar gaji yang diterima pilot asing di maskapai milik pemerintah tersebut? Bagaimana pula perbandingannya dengan gaji pilot lokal di Garuda Indonesia.
Ari menjelaskan, status pilot asing di Garuda hanya bersifat kontrak dengan perjanjian kerja selama 12 bulan. Selama masa kerja tersebut,
pilot asing tersebut menerima pendapatan dalam mata uang dolar Amerika Serikat.
Pilot asing, dia melanjutkan, hanya menerima gaji tanpa tunjangan lain seperti jaminan kesehatan maupun asuransi pekerja dari PT Jamsostek (Persero). Jaminan lain yang tidak diterima pilot asing adalah personal accident serta tunjangan pensiunan masa bakti.
Sementara itu, para pilot lokal selama setahun setidaknya mendapat gaji sebanyak 15 kali. Selain gaji selama 12 bulan, tambahan gaji para penerbang Garuda diperoleh dari tunjangan hari raya (THR), tunjangan setia memasuki pendidikan baru, insentif akhir tahun, serta pesangon cuti tahunan dengan besaran setengah dari gaji.
Pundi-pundi pendapatan pilot lokal juga akan semakin bertambah dengan kebijakan perusahaan yang memberikan uang penghargaan untuk pegawai dengan masa bakti 20 tahun. Besaran pendapatan tersebut mencapai 4 kali gaji.
"Kami merasa terusik dengan nilai pembayaran gaji. Penghasilan sifatnya pribadi, namun perbandingan asing dan lokal memang cukup lumayan," pungkas Ari yang merupakan mantan presiden APG. (art)