Analis: IHSG Berpotensi Tembus Level 4100
VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia dua hari terakhir berhasil mengukir rekor baru dalam sejarah pasar modal. Sentimen positif domestik maupun luar negeri disinyalir menjadi faktor pendukung keberhasilan indeks mencatat level tertingginya tersebut.
Menurut para analis, IHSG bahkan masih berpotensi menembus rekor baru kembali di akhir pekan ini, Jumat 22 Juli 2011, yakni di level 4.100. Berikut, penuturan sejumlah pengamat pasar modal yang berhasil dihubungi VIVAnews.com di tempat terpisah.
Robin Setiawan, PT Valbury Asia Securities berpendapat, indeks berpeluang menuju 4.100 di akhir perdagangan pekan ini. Hal itu, dimotori bakal ramainya aksi beli investor terhadap sejumlah saham di sektor infrastruktur, komoditas minyak sawit mentah (CPO), barang-barang konsumsi (consumer good), dan finansial. "Saham-saham itu bakal diburu investor terkait aksi korporasi dan momentum menjelang Puasa dan Lebaran," tuturnya.
Misalnya di sektor infrastruktur, kata dia, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) seiring rencana pembelian kembali atau buyback saham PT Telkomsel. "Kalau CPO itu ada AALI (PT Astra Agro Lestari Tbk). UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk) di sektor consumer good dan finansial itu WOMF (PT Wahana Ottomitra Multhiartha Tbk)," ujar Robin.
Sedangkan Hendri Effendi, Kepala Riset PT Citi Pacific Securities mengatakan, IHSG bisa mencapai level 4.100 jika batas atas 4.078 berhasil ditembus. "Tapi, kalau memperhatikan faktor ekspektasi laporan keuangan emiten semester I-2011 yang positif, diperkirakan indeks dengan mudah melaju ke 4.100," tuturnya.
Apalagi, kata dia, aksi beli pelaku pasar terhadap saham-saham sektor batu bara unggulan dan penggerak IHSG seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sepertinya akan berlanjut. Tentunya, hal itu tutur memberikan sentimen positif ke IHSG. "Sentimen positif bursa global dan regional juga menjadi angin segar bagi pergerakan bursa saham kita," ujar Hendri.
Di tempat terpisah, Purwoko Sartono, Research Analyst PT Panin Sekuritas Tbk memperkirakan, IHSG hari ini akan bergerak menguat terbatas. Sebab, indeks berpotensi konsolidasi setelah menembus rekor baru dalam beberapa hari terakhir. "Apalagi, investor masih mencermati perkembangan berita makro ekonomi dari Amerika," kata dia.
Seperti diketahui, pada perdagangan Kamis 21 Juli 2011, IHSG berakhir menguat 17,44 poin atau 0,43 persen ke level 4.068,07. Rekor tertinggi indeks sebelumnya tercatat pada transaksi kemarin, Rabu 20 Juli 2011 yang berhasil bercokol di posisi 4.050,63, setelah ditutup naik 27,21 poin (0,67 persen).
Bursa saham regional juga ditutup menguat kemarin. Indeks Nikkei 225 berakhir naik 4,49 poin atau 0,04 persen di posisi 10.010,39 dan Straits Times terangkat 11,98 poin (0,38 persen) ke level 3.138,51.
Sementara itu, indeks bursa Dow Jones ditutup menguat pada transaksi Kamis sore waktu setempat atau Jumat dini, setelah menguat 152,50 poin atau 1,21 persen ke level 12.724,41.
Nasdag dan S&P 500 juga masing-masing berakhir positif. Nasdag naik 20,20 poin (0,72 persen) di posisi 2.834,43. Sedangkan S&P terangkat 17,96 atau 1,35 persen menjadi 1.343,80. (ren)