BP Migas Fokus Garap 256 Blok Baru
|
18.02 |
VIVAnews - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menyatakan tengah fokus menggarap 256 blok baru untuk memenuhi kebutuhan minyak nasional. Tak hanya itu, BP Migas juga menggarap 32 blok gas metana batu bara (CBM). Blok migas ini digarap sejumlah perusahaan nasional dan asing.
Kepala Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan BP Migas Elan Biantoro mengakui produksi minyak nasional saat ini masih di bawah target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Produksi itu juga jauh di bawah konsumsi minyak nasional.
Produksi minyak nasional baru mencapai sekitar 920 ribu barel per hari. "Target yang dibebankan kepada kami 945 ribu barel per hari. Masih di bawah target," kata Elan dalam wawancara dengan VIVAnews.com di Padang, Rabu, 20 Juli 2011.
Dengan konsumsi minyak yang mencapai 1,3 juta barel per hari, pemerintah masih mengimpor untuk memenuhi kebutuhan nasional. Kondisi ini diyakini BPMIGAS akan teratasi pada 2014 mendatang.
Elan yakin, dengan memaksimalkan sejumlah blok, produksi minyak nasional akan terangkat. Lihat saja, bila lapangan minyak Banyuurip dan Bojonegoro di Blok Cepu beroperasi maksimal, kapasitas produksinya mencapai 165 ribu barel per hari. "Padahal saat ini hanya 22 ribu barel per hari," katanya.
Ia menyangkal jika ketidakmampuan BP Migas memenuhi kebutuhan nasional berdampak pada langkanya bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah daerah saat ini. Ia melihat, kelangkaan BBM yang terjadi saat ini cenderung akibat ulah spekulan yang menimbun BBM.
Menurut Elan, kenaikan harga minyak dunia telah membebani anggaran pemerintah. "Normalnya harga premium itu Rp8.000 per liter dan saat ini pemerintah mensubsidi hingga Rp3.500 per liter," ujar Elan.
Ironisnya, isu kenaikan harga BBM justru memicu aksi spekulan menimbun BBM untuk mengambil keuntungan. (Laporan: Eri Naldi, Padang) (adi)
