Moratorium TKI, BNI Incar Remitansi Pelajar

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Kamis, 23 Juni 2011

Moratorium TKI, BNI Incar Remitansi Pelajar

VIVAnews - Keputusan penghentian sementara (moratorium) pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Arab Saudi dipastikan bakal mengurangi pemasukan negara sekaligus jasa pengiriman uang (remitansi) dari perbankan nasional.

Walau diakui bakal menurun, kalangan perbankan berharap pemasukan dari jasa remitansi yang selama ini diperoleh dari TKI tertutupi oleh pengiriman uang warga negara Indonesia yang tengah belajar di luar negeri.

"Ya, kalau tidak ada yang kerja di luar negeri, memang devisa akan turun. Tapi, nanti dulu, kan masih ada yang sekolah di luar negeri," ujar Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo, usai acara seminar di Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis 23 Juni 2011.

Gatot mengakui, pendapatan perusahaan dari jasa remitansi, khususnya pengiriman uang dari TKI Arab Saudi, bakal menurun. Namun, dia yakin perbankan masih dapat memperoleh sumber pendapatan lain dari jasa remitansi tersebut.

Alasannya, pengiriman TKI yang dilakukan oleh Indonesia tidak hanya menyasar satu daerah atau negara saja. "Kan masih ada daerah lain, bukan hanya satu daerah saja yang dikirim TKI," ujar dia.

Bagi BNI, keputusan pemerintah untuk menghentikan sementara pengiriman jasa TKI dipastikan akan mengurangi penerimaan negara.

BNI merupakan bank nasional yang meraih penghargaan dalam bidang layanan pengiriman uang. BNI meraih penghargaan Most Best Remittance Provider of the Year in South East Asia (Indonesia) dari Alpha South East Asia. Penghargaan diberikan kepada penyedia layanan pengiriman uang terbaik di Indonesia dengan penilaian kualitas produk (layanan dan teknologi), luas jaringan, dan distribusi, program promosi, serta customer support.

BNI saat ini memiliki lima cabang luar negeri di kota besar dunia yaitu London, Tokyo, Singapura, Hong Kong, dan New York, ditambah dengan Orchard Remittance Centre di Singapura, anak perusahaan BNI Remittance Limited (BRL) di Hong Kong yang mempunyai 4 outlet, dan remittance representative di beberapa negara, seperti Arab saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, dan Malaysia.

Kinerja layanan pengiriman BNI pada 2010 menunjukkan peningkatan, baik dari sisi jumlah slip transaksi, nilai transaksi, dan fee based income. Total transaksi pengiriman uang selama 2010 mencapai 2,36 juta transaksi atau naik 15 persen dari jumlah transaksi pada 2009 (2,07 juta).

Nilai transaksi pengiriman uang naik 47 persen dari US$35,66 miliar, atau setara Rp320,94 triliun pada 2009 menjadi US$52,44 miliar setara Rp471,96 triliun pada 2010.

Dari peningkatan jasa pengiriman tersebut, BNI mengalami peningkatan fee based income dari Rp168 miliar menjadi Rp191,7 miliar. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts