Menteri Keuangan Usul Revisi APBN

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Kamis, 23 Juni 2011

Menteri Keuangan Usul Revisi APBN

VIVAnews - Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, membenarkan adanya penambahan anggaran pada APBNP 2011. Namun Menkeu masih belum dapat memastikan berapa tambahan anggaran subsidi dalam APBNP 2011.

Dia hanya mengungkapkan bahwa pemerintah memang akan melakukan revisi APBN. Hal ini dilakukan dengan melihat kenyataan bahwa perkembangan saat ini ada sejumlah resiko fiskal yang perlu disikapi serta ada anggaran biaya tambahan.

"Oleh karena itu, kita harapkan proses itu segera dimulai. Kita akan membawa rencana revisi APBN di sidang kabinet. Tentu akan dimulai dengan finalisasi di tingkat Menko Perekonomiannya, dibawa sidang kabinet, dan kalau sudah akan kita siapkan nota keuangan APBNP," kata Agus di Kementerian Keuangan Kamis, 23 Juni 2011.

Menkeu menjelaskan bahwa anggaran untuk subsidi BBM dapat diukur dengan menggunakan indikator harga ICP sehingga jika melihat harga ICP yang meningkat terlbih lagi konsumsi BBM bersubsidi juga jumlahnya lebih tinggi 7 persen dari tahun lalu. Sehingga hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan-perubahan.

Sementara di aspek listrik juga dipengaruhi oleh harga ICP yang juga meningkat, ditambah lagi pasokan gas untuk pembangkit tenaga listrik belum sesuai dengan apa yang dianggarkan.

"Karena tidak terwujud pasokan gas seperti yg diharapokan, alternatifnya penggunaan BBM diteruskan sehingga ini menjadi penekan risiko fiskal," kata Agus.

Faktor dominan lain, menurut Menkeu, adalah kemunduran terealisasinya program 10.000 MW tahap I yang sedianya bbrp harus sudah selesai. Jika proyek ini belum dapat berjalan dan masih menggunakan minyak maka akan tambah menekan resiko fiskal.

Lalu beberapa pembangkit listrik dengan batu bara, perlu meyakinkan bisa menerima batu bara dengan harga yang kurang lebih sama dengan anggaran. "Kalau lebih juga jadi risiko dan tentu ada risiko lain adalah risiko losses dalam jaringan," kata Agus.
 
Masalah lainnya, yaitu untuk wujudkan elektrifikasi bagi seluruh Indonesia yang dinilai masih rendah. Jika ini menggunakan sumber tenaga listrik dari BBM maka subsidi akan meningkat lagi. "Elektrifikasi meningkat dibayar mahal dengan subsidi yang meningkat. Ini semua sedag kita kaji, pada saatnya akan disampaikan. Namun komitmen pemerintah jaga fiskalnya sehat," kata Agus. (ren)

Kerja di rumah

Popular Posts