Ini Tantangan Jembatan Selat Sunda

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Minggu, 26 Juni 2011

Ini Tantangan Jembatan Selat Sunda

VIVAnews - Jembatan Selat Sunda yang digadang bakal menggeser Jepang sebagai bentang jembatan terpanjang kedua di dunia perlahan mulai dimatangkan pemerintah. Jembatan ini diharapkan bisa menjadi alternatif pemecahan mobilitas tinggi antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.

Proyek ini diperkirakan memerlukan investasi sangat besar, US$25 miliar. Untuk studi kelayakan dan desain awal saja memerlukan US$150 juta.

Prof. DR. Ir. Iswandi Imran, ahli rekayasa struktur, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung  mengungkapkan beberapa tantangan yang harus diperhitungkan dalam pembuatan Jembatan Selat Sunda, yaitu beban angin, beban gempa, beban lalu lintas, dan juga beban lingkungan.

Beban lingkungan yang dimaksud adalah jembatan ini dibangun di daerah laut yang memiliki kandungan material yang dapat mengurangi kualitas bahan bangunan.

Laut memiliki lingkungan yang sangat agresif terhadap bahan konstruksi. Ada kandungan chlorida dan sulfat yang dapat merusak material bangunan. "Hal tersebut tentunya harus diantisipasi," kata Iswandi kepada VIVAnes.com.

Untuk mengantisipasinya maka dalam pembangunannya nanti harus benar-benar menggunakan material yang berkualitas tinggi. Iswandi menyontohkan, dengan menggunakan beton yang memiliki durabitas tinggi, rada kedap, dan lain sebaginya.

Pembuatan Jembatan Selat Sunda tentu membutuhkan bahan material yang tidak sedikit seperti beton, baja, dan semen. Namun Iswandi optimistis, bahan bahan yang sifatnya utama akan dapat dipenuhi oleh perushaan-perusahaan dalam negeri. Namun untuk bahan-bahan tambahan, seperti bahan aditif yang diperlukan untuk menambah kekuatan beton perlu didatangkan dari luar negeri. "Saya pikir pasti bisalah, kita negara besar, Insya Allah" kata Iswandi.

Jembatan dengan total panjang sekitar 29 kilometer itu dibangun menggunakan dua buah jembatan suspensi sebagai jembatan utama dengan panjang bentang mencapai 2.500 meter. Pembangunan Jembatan Selat Sunda bukan hanya merupakan pembangunan jembatan jalan raya dan KA, namun juga pembangunan utilitas lain seperti seperti air, listrik, minyak/gas, telekomunikasi. Selain itu, pembangunan jembatan juga turut mengembangkan kawasan sekitar. Karena itu pembangunan ini termasuk multiinfrastruktur dan multisektoral.

Rencananya, jembatan ini akan mulai dibangun pada 2014, dan membutuhkan waktu 10 tahun dan dirancang untuk tahan gempa. (umi)

Kerja di rumah

Popular Posts