Indonesia Mundur dari Pencalonan Dirjen FAO
VIVAnews - Delegasi Indonesia akhirnya mundur dari pencalonan Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) ke-37 yang digelar di Roma, Italia. Itu dilakukan setelah pemilihan putaran pertama berlangsung.
Pada putaran pertama, perolehan suara menempatkan Brazil pada posisi teratas dengan 77 suara, disusul Spanyol dengan 72 suara, Indonesia 12 suara, Austria 10 suara, Irak 6 suara dan terakhir Iran 2 suara.
Lantaran hasil tersebut, kandidat dengan perolehan suara terkecil tidak akan disertakan pada proses pemilihan selanjutnya. Iran yang cuma memporoleh dua suara menyatakan mundur. Kemudian, Indonesia pun mengumumkan menarik diri dari proses pencalonan, yang diikuti oleh Irak dan Austria. Penarikan mundur kandidat Indonesia dari pemungutan suara lanjutan disampaikan oleh Menko Kesra, Agung Laksono sebagai ketua delegasi Indonesia.
"Pertimbangan penarikan kandidat Indonesia karena kita berpandangan bahwa dengan perbedaan suara yang cukup jauh antara urutan kedua dan ketiga. Apabila kita mundur sekarang akan terhormat. Selain itu dimungkinkan untuk mendapatkan posisi tawar yang lebih tinggi dengan pihak yang pada akhirnya menang,” kata Agung Laksono dalam keterangan tertulisnya, Minggu 26 Juni 2011.
"Berbagai pertimbangan dan keputusan masih terus dilaksanakan untuk menuntaskan agar misi ini berjalan dengan baik," tambahnya.
Sementara itu, proses pemungutan suara berlangsung secara secret-ballot, di mana masing-masing Ketua Delegasi dipanggil ke bilik suara untuk menyampaikan suaranya.
Pemilihan sendiri menggunakan sistem satu negara satu suara. Pada perhitungan kertas suara masing-masing wakil utusan dari negara kandidat menjadi saksi.
Dilanjutkan, dengan menyisakan dua kandidat pada pemungutan suara lanjutan, maka persaingan mengarah pada pengelompokan negara-negara utara dan negara-negara selatan.
Menjelang dilaksanakannya pemungutan putaran selanjutnya, negara-negara anggota Kelompok-77 berkumpul dan menyepakati seruan Indonesia agar bersatu dan menyokong Brazil. "Usulan kita disambut hangat oleh Brazil dan negara anggota kelompok-77," kata Agung Laksono. (Laporan Bobby Andalan | Bali, umi)