Sempat Catat Rekor, Harga Emas Kembali Turun
VIVAnews - Setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di level US$1.519,20 per ounce awal pekan ini atau Selasa, 26 April 2011, harga emas kembali terkoreksi US$5,6 per ounce menjadi US$1.503,50 per ounce.
Penurunan harga emas kali ini ditengarai karena pasar tengah menunggu keputusan hasil rapat Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserved/The Fed) yang berlangsung dua hari sejak awal pekan ini.
Harga emas berjangka untuk pengiriman Juni pada perdagangan di divisi Comex New York Mercantile Exchange, Selasa 26 April 2010 atau Rabu dinihari waktu Indonesia tercatat sebesar US$1.503,5 per ounce.
Berdasarkan data perdagangan Kitco's gold index, harga emas sempat menyentuh level rendah yaitu US$1.492 atau turun US$6,4 per ounce.
Selaras dengan penurunan harga emas, komoditas perak juga mengalami penurunan harga sebesar US$2,16 dan ditutup pada harga US$44,98 per ounce. Penurunan ini tercatat hampir 10 persen dari level tertinggi harga perak yang pernah diukir sebelumnya.
Seorang analis di laman TheStreet mengatakan harga perak diperkirakan menyentuh level US$50 per ounce dan harga logam ini akan mendekati US$49,82 per ounce pada perdagangan di bursa berjangka Comex. Pada level itu, investor bisa menikmati keuntungan, meski tidak harus menjual seluruh perak yang dimilikinya.
Senior Market Strategist, Phil Streible, seperti dikutip laman yang sama juga mengatakan pelemahan nilai mata uang dolar AS bakal mendorong harga emas dan perak terus menguat. Indeks mata uang dolar (The US Dollar Index) tercatat turun 0,28 persen menjadi US$73,81.
Spekulasi bahwa pedagang valuta asing mengambil posisi menunggu keputusan The Fed mendorong penjualan dolar AS dan meningkatkan tekanan harga pada komoditas logam. (art)