Menkeu Minta Semua Pihak Pahami Soal Newmont

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Kamis, 28 April 2011

Menkeu Minta Semua Pihak Pahami Soal Newmont

VIVAnews - Pembelian saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar tujuh persen oleh pemerintah pusat melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP) banyak menuai pro dan kontra. Namun, pemerintah akan terus melanjutkan langkah ini dan meminta semua pihak untuk dapat mendukung.

Menurut Menteri Keuangan (Menkeu), Agus Martowardojo, pihak yang menghalangi langkah tersebut belum memahami tindakan yang diambil pemerintah pusat.

"Untuk itu, dengan rendah hati saya meminta untuk memahami langkah yang diambil pemerintah. Saya juga meminta semua jajaran kami untuk meyakinkan," kata Agus di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin 25 April 2011.

Sementara itu, mengenai permintaan jatah oleh pemerintah daerah (Pemda), Menkeu hanya bisa memahami permohonan atau permintaan tersebut. Namun, jika keputusan itu akhirnya menyatakan permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi, mestinya juga dapat dimengerti.

Seperti diketahui, 24 persen saham NNT sudah dimiliki Pemda. Sedangkan pemerintah membeli tujuh persen saham NNT melalui PIP dengan tidak meminjam dana pihak luar maupun bekerja sama dengan swasta.

Ketika disinggung, apakan pemerintah pusat telah bertemu dengan pihak Pemda, Agus menuturkan, "Saya sebelumnya sudah melakukan tindakan, semua pihak saya datangi dan ketemu pribadi untuk membicarakan."

Apakah kepemilikan saham tujuh persen dinilai terlalu rendah? Agus menjawab, bagi pemerintah mendapat tujuh persen saham itu perlu dihormati. Sebab, masuknya pemerintah pusat tentunya akan memberikan nilai tambah.

Kepemilikan saham itu, menurut dia, sama halnya dengan kondisi jika di sebuah perusahaan institusi masuk Asian Development Bank (ADB) dan International Finance Corporation (IFC). Tentunya, akan memberikan nilai tambah.

"Jadi, kami mengharapkan semua pihak dapat mendukung hal ini, dan ini tujuannya betul-betul untuk kebaikan korporasi dan Indonesia ke depan," ujar Agus. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts