Permintaan Turun, Harga Minyak Dunia Merosot

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Rabu, 13 April 2011

Permintaan Turun, Harga Minyak Dunia Merosot

VIVAnews - Harga minyak dunia merosot dalam dua hari berturut-turut pada Selasa, 12 April 2011 waktu New York atau Rabu dini hari waktu Indonesia. Harga minyak anjlok setelah Badan Energi Internasional memperingatkan bahwa tingginya harga minyak baru-baru ini telah menurunkan permintaan global.

Sydney Morning Herald, Rabu, 13 April 2011, melaporkan, tekanan harga juga terjadi setelah Goldman Sachs merekomendasikan investor tidak membeli komoditas, khususnya minyak, karena harganya telah terlalu melambung.

Kontrak utama minyak mentah Light Sweet untuk pengiriman Mei ditutup US$3,67 lebih rendah menjadi US$106,25 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, benchmark West Texas Intermediate telah kehilangan hampir 6,0 persen dalam dua sesi perdagangan terakhir.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei merosot US$3,06 dan menetap pada level US$120,92 per barel.

Dana Moneter Internasional (IMF) pada Senin memperingatkan bahwa harga minyak yang tinggi adalah risiko pemulihan ekonomi global.

Peringatan itu diperkuat Badan Energi Internasional yang berbasis di Paris. Pada Selasa, mereka memperingatkan bahwa ada banyak risiko pemulihan ekonomi, di antaranya harga minyak yang berkelanjutan di atas US$100 per barel.

Namun, sejumlah pedagang justru khawatir meroketnya harga minyak ini dapat merusak pemulihan ekonomi Amerika Serikat, yang merupakan negara ekonomi terbesar di dunia dan konsumen minyak terbesar dunia.

Pemerintah AS, pada Selasa, memperkirakan harga minyak naik tajam menyusul tingginya risiko kekurangan pasokan dari dunia Arab.

Dalam laporan bulanan, Administrasi Informasi Energi AS mengatakan, rata-rata harga minyak di pasar New York tahun ini sekitar US$106 per barel, atau naik dari perkiraan sebelumnya US$102 per barel. Badan Amerika Serikat memperkirakan harga minyak naik menjadi US$114 pada 2012.

Kenaikan harga minyak ini telah memicu kekhawatiran kembali ke rekor di atas US$147 per barel, seperti pada pertengahan 2008.

Dalam satu laporan terpisah pada Selasa, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan, permintaan minyak dunia diproyeksikan tumbuh 1,6 persen menjadi 87,94 juta barel per hari pada 2011. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts