"Mau Tak Mau Harus Bantu Mandiri Sekuritas"
VIVAnews - PT Bank Mandiri Tbk berjanji akan memberikan bantuan modal kepada PT Mandiri Sekuritas, jika anak perusahaan tersebut kesulitan likuiditas.
Namun, hingga saat ini, Mandiri Sekuritas dianggap masih memiliki likuiditas yang kuat, dan belum tentu mengalami kerugian akibat menyerap saham PT Garuda Indonesia Tbk yang tidak terbeli investor.
Seperti diketahui, tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di industri sekuritas itu sempat mengalami penurunan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) akibat harus menyerap saham penawaran umum perdana Garuda Indonesia. Ketiga sekuritas pelat merah itu adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Danareksa Sekuritas.
"Kalau mereka mengalami kondisi kurang baik, sudah pasti akan kami bantu. Itu sudah menjadi kewajiban kami," kata Direktur Utama Bank Mandiri, Zukifli Zaini, di acara Media Gathering Bank Mandiri dengan pimpinan media massa di Hotel Four Seasons, Jakarta, Rabu, 30 Maret 2011.
Menurut Zulikifli, hingga saat ini, keuangan Mandiri Sekuritas masih dalam kondisi baik dan bisa menjalankan operasional perusahaan. "Kalau ada kesulitan likuiditas dan ada loss (kerugian), kami mau tidak mau membantu mereka," katanya.
Bank Mandiri sebagai induk Mandiri Sekuritas menyatakan, penjualan saham perdana Garuda Indonesia di satu sisi memang menguntungkan perseroan, karena masuknya dana segar hingga Rp1,4 triliun dari penjualan saham Garuda milik Mandiri.
Namun, di sisi lain, paska penyerapan saham perdana Garuda Indonesia, Mandiri Sekuritas harus menahan saham perusahaan penerbangan nasional itu untuk sementara, karena harga saham yang lebih rendah dari harga perdana.
Zulkifli menilai, rendahnya harga saham Garuda dan keputusan Mandiri Sekuritas untuk menahan pelepasan saham tidak bisa dikatakan bahwa perusahan sekuritas tersebut mengalami kerugian.
"Selama belum dijual dengan harga di bawah harga IPO (initial public offering), sebetulnya kerugiannya masih berupa potential loss," katanya.
Mandiri Sekuritas, dia melanjutkan, bisa saja melepas saham Garuda Indonesia jika memang harga saham perusahaan penerbangan nasional tersebut sudah berada di atas harga IPO. Meski tidak tertutup kemungkinan, Mandiri Sekuritas bisa melepas saham di saat harga saham masih di bawah harga perdana.
"Sejauh mana mereka masih kuat, mereka akan hold," ujar Zulkifli.