Kaya Sumber Alam, 5 Provinsi Masih Miskin

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Jumat, 29 April 2011

Kaya Sumber Alam, 5 Provinsi Masih Miskin

VIVAnews - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Agung Laksono, mengungkapkan terdapat lima provinsi di Indonesia yang masih tergolong miskin. Sebab, provinsi-provinsi tersebut memiliki pendapatan per kapita kurang dari US$3.005.

Ironisnya, kata Menkokesra, kelima provinsi tersebut adalah provinsi yang memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Timur.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa juga menyadari bahwa terdapat provinsi yang masih tergolong miskin. Untuk itu, keberadaan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal sangat diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, menurut Hatta, jumlah kabupaten miskin dari tahun ke tahun menurun.

"Jadi, untuk mengatasi kemiskinan, tentunya pemerintah akan melakukan intervensi. Yakni, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) yang mengintervensi daerah kantong-kantong kemiskinan dan daerah daerah tertinggal," kata Hatta di Hotel Shangrilla, Jumat 29 April 2011.

Kendati demikian, Hatta menuturkan, hal itu bukan hanya pekerjaan pemerintah pusat, tetapi pemerintah daerah harus memiliki perhatian tinggi terhadap daerah-daerah itu.

Mengenai daerah yang digolongkan miskin, tetapi justru yang memiliki SDA melimpah, Hatta menjawab, di situ peran Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Nantinya, dia menambahkan, MP3EI dapat memberikan nilai tambah bagi daerah, sehingga SDA yang dimiliki setiap daerah tidak dibawa secara mentah-mentah. Namun, SDA juga harus diolah daerah itu sendiri dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dari sisi keekonomian.

"Tidak ada lagi nantinya istilah SDA diangkut, dimasukkan ke tongkang, dibawa kapal, lantas selesai. No," kata Hatta.

Sementara itu, menurut Hatta, para gubernur dari berbagai daerah yang tergolong miskin tersebut, sudah dipanggil secara rutin dan mereka sudah menyadarinya. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts