HK Realtindo Garap Proyek Menara ITB
VIVAnews - Pembangunan proyek properti di kawasan Jakarta dan sekitarnya kian marak. Tidak hanya perusahaan swasta, sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga memanfaatkan peluang bisnis itu dengan membangun proyek residensial dan perkantoran.
Salah satu BUMN di sektor konstruksi, PT Hutama Karya, juga menikmati gurihnya bisnis properti yang tumbuh pesat di kawasan Jabodetabek itu.
Melalui anak usahanya, PT HK Realtindo, selain pembangunan The H Tower --yang mengusung konsep hunian mewah lengkap dengan fasilitas premium termasuk kesehatan--, perseroan tengah menggarap tujuh proyek properti selama 2011. Sebagian besar di antaranya proyek residensial.
Presiden Direktur HK Realtindo, Putut Aribowo, mengatakan pihaknya sedang mengerjakan proyek residensial H Resident berlokasi di Cawang, di kawasan Jalan MT Haryono, Jakarta. Unit apartemen itu memiliki 505 unit dengan harga jual mulai Rp8,5 juta per meter persegi. Nilai investasi H Resident mencapai Rp190 miliar.
"Lokasi di tempat ini sangat strategis sehingga kami optimistis unit akan terjual," kata dia di Jakarta.
Selain itu, HK Realtindo membangun residensial khusus pelajar di kawasan BSD Tangerang. Residensial yang dinamakan Kubikahumi dengan 289 unit menyasar kalangan pelajar internasional di Edutown, dengan harga Rp210 juta per unit. Pelajar di daerah ini yang mencapai ribuan menjadi pangsa pasar utama.
"Jumlah siswanya ribuan, sehingga masih sangat menjanjikan," ungkapnya.
Proyek ketiga adalah kerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk untuk membuat unit perkantoran di kawasan Jalan TB Simatupang dengan nilai investasi Rp140 miliar. "Semua unit nantinya akan disewakan," tuturnya.
Proyek lainnya, ungkap Putut, adalah kerja sama dengan pengembang kawasan Jababeka untuk membangun Enviro Apartment. Apartemen tersebut direncanakan diluncurkan akhir tahun ini.
Selain itu, PT HK Realtindo bekerja sama dengan PT Sejahtera Tambang membangun landed residential di kawasan Cilangkap sebanyak 60 unit.
Proyek yang juga dirilis tahun ini adalah Techno Tower yang bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Kerja sama pembangunan properti itu diperkirakan menghabiskan investasi Rp240 miliar.
Untuk mengerjakan ketujuh proyeknya, Putut menyatakan telah menyiapkan dana sebesar Rp600 miliar. "Porsinya 40 persen dari pinjaman, 20 persen ekuitas perusahaan dan sisanya kegiatan bisnis pra-penjualan," tuturnya.
Untuk pinjaman dari bank, pihaknya telah mendapat komitmen pembiayaan dari beberapa bank di antaranya PT Bank Tabungan Negara Tbk, PT Bank Bukopin Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank UOB Buana, PT Bank Jabar Banten, serta PT Bank DKI.