Bappenas: 2012, Pertumbuhan Ekonomi 6,8%
VIVAnews - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional bersama kementerian terkait menyusun beberapa asumsi makro Rencana Kerja Pemerintah 2012. Asumsi-asumsi makro tersebut disusun berdasarkan kondisi terkini hingga Maret 2011.
Wakil Menteri PPN/Bappenas, Lukita Dinarsyah Tuwo, mengatakan beberapa asumsi target makro ekonomi pada RKP 2012 adalah pertumbuhan ekonomi di kisaran 6,4-6,8 persen, tingkat suku bunga 6,5 persen, inflasi 5,5 persen, dan kurs rupiah Rp9.100 per dolar AS.
Sementara itu, asumsi harga minyak Indonesia US$90 per barel serta produksi minyak siap jual (lifting) sebanyak 950 ribu barel per hari.
"Lewat musrembang (musyawarah perencanaan pembangunan), nanti bisa ada usulan dan masukan sebelum finalisasi RKP," kata Lukita pada keterangan pers pra-musrembangnas di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu, 27 April 2011.
Lukita mencontohkan, asumsi makro seperti misalnya lifting disusun berdasarkan kondisi riil. "Kami diskusikan dengan instansi terkait seperti Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan. Kalau ada perkembangan internal atau eksternal, kami lihat lagi apakah ada perubahan pagu," katanya.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana, mengungkapkan, asumsi makro yang ada dalam RKP saat ini masih akan dikaji kembali. Dalam satu-dua pekan telah ada hasil asumsi makro tersebut. "Nanti diharmonisasikan pagu-pagunya sebelum menjadi Perpres (peraturan presiden)," ujarnya.
Menurut Lukita, setelah finalisasi di Musrembangnas, RKP final akan dibahas pada sidang kabinet pada pekan pertama atau kedua Mei 2011. Sementara itu, pembahasan awal dengan Dewan Perwakilan akan dilakukan pekan ketiga Mei.
"Pemerintah lewat Presiden akan menyampaikannya sebagai nota keuangan pada Agustus mendatang," katanya. (umi)