Bertemu SBY, ChinaTawarkan Kredit Lunak
VIVAnews - Perdana Menteri China, Wen Jiabao bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam pertemuan bilateral tersebut, China berkomitmen memberikan kredit lunak kepada Indonesia.
"Pihak China akan memberikan kredit lunak atau prefential export buyer's credit US$1 milliar dan pagu pendanaan komersial US$8 milliar kepada pemerintah Indonesia," kata Wen Jiabao, ketika memberikan keterangan pers bersama, di Istana Merdeka, Jumat 29 April 2011.
Kredit lunak tersebut, kata Jiabao, diberikan untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan industri di Indonesia. Selain itu, pihak China, juga menandatangani kesepakatan komersial sebesar US$10 milliar. "Saya yakin melalui usaha kedua belah pihak tujuan perdagangan bilateral akan mencapai US$80 milliar di 2014 akan terpenuhi," ujar dia.
Jiabao menambahkan, pihak Tiongkok dan Indonesia juga bekerjasama di bidang maritim. Untuk hal itu, pihak China berjanji akan memberikan dana 1 milliar yuan sebagai dana operasi.
Ditambahkan dia. China menaruh perhatian besar pada Indonesia khususnya di bidang politik dan perkembangan ekonomi. "Terlebih ekonomi dunia yang sedang mengalami perubahan yang rumit," ujar dia. Perubahan ekonomi dunia tersebut, diakui Jiabao berpengaruh kepada negara-negara berkembang. "Mereka mengalami tantangan yang serius," ujarnya.
Sementara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, ada tiga hal yang disusulkan Indonesia terkait kerja sama dengan China: kerjasama bilateral maupun regional dalam mengatasi gejolak harga pangan dan energi dunia.Selain itu Presiden mengundang mitra kerja di China untuk bekerjasama dalam pembangunan ifnrastruktur, listrik, energi bersih, dan manufaktur.
"Dalam waktu dekat saya akan utus menteri senior ekonomi ke China untuk mejelaskan master plan pembangunan ekonomi kita," kata Yudhoyono. (sj)