Bank Mutiara Dijual ke Investor Strategis
VIVAnews - Memasuki tahun ketiga setelah PT Bank Century Tbk (kini PT Bank Mutiara Tbk) diambilalih pemerintah, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memulai proses penjualan Bank Mutiara. Penjualan Bank Mutiara menggunakan mekanisme penjualan langsung kepada investor atau strategic sale.
"Saat ini, proses tender sedang kami lakukan dengan memilih tiga perusahaan untuk menjadi penasihat keuangan," kata Direktur Eksekutif LPS, Firdaus Djaelani, pada konferensi pers di kantor LPS, Jakarta, Jumat 29 April 2011.
Menurut Firdaus, hingga kini telah ada beberapa calon investor dari individu dan lembaga yang menanyakan perkembangan Bank Mutiara serta proses penjualannya oleh LPS. "Mereka belum mengirim letter of intent. Butuh waktu untuk due diligence karena penjualannya harus mengikuti proses terbuka," ujarnya.
Firdaus menambahkan, dari tahapan rencana, sekitar Juli-Agustus 2011 LPS akan mengumumkan ke publik akan menjual Bank Mutiara. "Mudah-mudahan di ulang tahun ketiga bisa dilepas. Kalau tidak laku, kami masih punya waktu pada 2012 dan 2013," kata dia.
Dia menambahkan, mengenai wacana Bank Mutiara menjadi bank kredit usaha mikro atau induk Bank Perkreditan Rakyat (Apex BPR), ia menyatakan belum ada pembicaraan serius ke arah itu.
Setelah berganti nama dari Bank Century menjadi Bank Mutiara, perusahaan fokus pada empat segmentasi bisnis. Untuk segmen Treasury and Government Funding, Bank Mutiara akan menjadi bank yang dapat menyediakan kebutuhan produk treasury utama dan lengkap. Bank ini juga akan menjadi salah satu bank penyedia layanan transaksi bagi institusi pemerintahan.
Untuk segmen UKM, Bank Mutiara akan menjadi bank utama di segmen UKM dengan fokus pada wilayah di mana cabang berada dan etnis tertentu, juga akan menjadi transaction bank untuk nasabah segmen UKM.
Pada segmen konsumer, Bank Mutiara akan menjadi bank pilihan dalam layanan pembiayaan segmen konsumtif dengan penawaran produk yang menarik dan kompetitif, dan sebagai mitra utama pilihan pembiayaan kredit konsumtif oleh perusahaan keuangan di Indonesia.
Sedangkan pada retail funding, Bank Mutiara akan menjadi pilihan dalam memenuhi layanan kebutuhan transaksi untuk mass affluent. (adi)