Permintaan Naik, Saham-saham Baja Diuntungkan

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Kamis, 17 Maret 2011

Permintaan Naik, Saham-saham Baja Diuntungkan

VIVAnews - Gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang, Jumat pekan lalu, 11 Maret 2011, diprediksi masih membayangi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini, Jumat, 18 Maret 2011.

Kendati demikian, bencana di negeri Sakura diperkirakan dapat meningkatkan permintaan baja dan sejenisnya untuk pembangunan infrastruktur. Kondisi itu memberikan sentimen positif pada sejumlah saham.

Nah, saham-saham apa saja yang akan diuntungkan? Berikut, penuturan dua analis yang berhasil dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, secara terpisah.

Research Analyst PT Woori Korindo Securities Indonesia, Teuku Hendry Andrean berpendapat, kondisi bencana tsunami dan krisis nuklir Jepang, serta sosial politik di Timur Tengah dan Afrika yang membuat harga minyak dunia berfluktuasi masih memengaruhi bursa regional dan domestik.

"Jadi, sebaiknya para investor memilih wait and see sebelum membeli atau menyimpan saham. Jika terjadi pembalikan arah pada IHSG, baru investor bisa melakukan pola-pola trading," ujarnya.

Namun, ia mengakui, bencana tsunami di Jepang akan memberikan sentimen positif pada sejumlah saham di bursa efek domestik. Saham-saham itu di antaranya, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT Jaya Pari Steel Tbk (JPRS), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

"KRAS dan JPRS diuntungkan, karena permintaan komoditas baja diprediksi meningkat dari negara Sakura tersebut. Begitu pula dengan CPIN, yang bergerak di sektor pangan," tutur Hendry.

Analis PT Madani Securities, Dadan S juga sependapat. Harga metal yang tinggi dan laporan keuangan emiten tahun buku 2010 masih menjadi pusat perhatian pelaku pasar pada pergangan akhir pekan ini.

"Saham berbasis metal seperti NIKL (PT Pelat Timah Nusantara Tbk) dan KRAS menjadi salah satu pilihan pemodal di bursa. Laporan keuangan mereka cukup kuat," ujar dia.

Namun, ia menuturkan, terkait mengenai tingginya permintaan baja Jepang guna perbaikan infrastruktur paska bencana di negara tersebut, hal itu masih terlalu dini. "Mereka pasti masih fokus dalam penangan kebocoran nuklir terlebih dahulu, baru pembangunan infrastruktur," kata Dadan.

Dadan menambahkan, imbas kepada emiten baja akibat bencana gempa dan tsunami Jepang tersebut hanya bersifat sementara. "Untuk jangka pendek ada imbas positif, tapi tidak terlalu lama. Namun, emiten baja memang bagus dari segi laporan keuangan yang kuat," ujarnya.

Seperti diketahui, harga baja tahun ini diperkirakan naik akibat kenaikan harga bijih dan serbuk besi.

World Steel Dynamics memproyeksikan, harga rata-rata baja pada enam bulan ke depan sebesar US$850 per ton atau naik tajam sebesar 37 persen dibanding harga pada semester pertama tahun lalu. Selain itu, faktor cuaca ikut memengaruhi harga scrap, sehingga terjadi kekurangan pasokan.

Sementara itu, di saat hampir semua saham melemah dan memicu IHSG terkoreksi 47,27 poin atau 1,33 persen ke level 3.484,21 kemarin, saham-saham di sektor baja tersebut malah menguat dan berhasil menahan kejatuhan IHSG lebih dalam.

Saham dengan kode KRAS pada penutupan pedagangan kemarin menduduki posisi kedua saham yang paling aktif ditransaksikan, dengan frekuensi sebanyak 4.943 kali. Harga saham di industri baja itu menguat sebesar Rp10 atau 0,86 persen pada posisi Rp1.160.

Pada perdagangan Kamis, saham industri baja tersebut tidak seluruhnya terjadi transaksi, sehingga masih memiliki sisa penawaran beli tinggi mencapai 210.654 lot. Sementara itu, transaksi yang terjadi sebanyak 308.372 lot.

Saham baja lainnya, NIKL berada di posisi keenam saham teraktif, dengan transaksi mencapai 2.151 kali. Harga saham naik Rp30 (7,79 persen) menjadi Rp415. Saham tersebut menyisakan sisa penawaran beli mencapai 202.328 lot, dengan transaksi yang terjadi sebanyak 108.878 lot.

Kemudian saham sektor baja lain, Jaya Pari Steel menempati posisi ke-26 untuk kategori saham paling banyak diperdagangkan dengan frekuensi mencapai 1.016 kali. Harga sahamnya juga menguat Rp10 atau 1,63 persen menjadi Rp620, dengan menyisakan penawaran beli sebanyak 15.858 lot dan terjadi transaksi mencapai 36.601 lot. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts