Laba Bumi Minerals Melonjak 365%
VIVAnews - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BMRS) membukukan lonjakan laba bersih hingga 365 persen menjadi Rp764,60 miliar dari posisi rugi pada 2009 sebesar Rp209,21 juta. Lonjakan laba bersih perseroan terutama berasal dari kenaikan laba bersih yang dibukukan PT Newmont Nusa Tenggara (Newmont) yang merupakan perusahaan asosiasi dari Bumi Minerals.
"Kami pada saat ini mengoperasikan perusahaan yang hampir tanpa pinjaman," ujar Direktur Keuangan Bumi Resources Minerals, Yuanita Rohali, dalam keterangan pers yang diterima VIVAnews.com di Jakarta, Kamis, 31 Maret 2011.
Laporan keuangan Bumi Minerals menunjukkan perseroan membukukan pendapatan sepanjang 2010 sebesar Rp148,51 miliar atau naik 730,35 persen dari posisi setahun sebelumnya Rp17,88 miliar.
Bumi Minerals juga membukukan peningkatan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar 113 persen menjadi Rp120 miliar dibandingkan kinerja semester pertama 2010. Kenaikan tersebut didorong oleh pendapatan jasa pemasaran yang dibukukan oleh Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ) untuk memasarkan produk-produk batu bara dan mineral lainnya ke Jepang.
Penghasilan terbesar perusahaan batu bara pada tahun lalu berasal dari laba bersih perusahaan asosiasi Bumi Minerals yang mencapai Rp2,13 triliun. Posisi ini lebih tinggi dibandingkan pendapatan dari sumber yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya Rp487,59 miliar.
Yuanita menuturkan, perseroan telah menggunakan sebagian dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) untuk pelunasan pinjaman dan memperkuat ekuitas perusahaan. Perseroan juga sudah mengkonversi pinjaman sebesar US$546 juta dalam bentuk mandatory convertible note menjadi ekuitas kepemilikan di perseroan.
Dengan kondisi tersebut, Yuanita melanjutkan, perseroan kini mencatatkan rasio pinjaman terhadap modal perusahaan sebesar 0,1 kali.
Direktur Utama Bumi Resources Minerals, Kenneth Farrel, menambahkan, saat ini pendapatan dan arus kas perusahaan memang sebagian besar berasal dari investasi yang dilakukan Bumi Minerals di BRJ dan Newmont.
Kenneth mengungkapkan, produksi tembaga dan emas oleh Newmont mengalami kenaikan sebesar 10-31 persen pada 2010. Dalam dua tahun ke depan, perseroan berharap bisa mulai memproduksi bijih besi dari Bumi Mauritania SA dan seng serta timah hitam dari PT Dairi Prima Mineral.
Perusahaan juga akan melakukan evaluasi melalui JORC standar untuk mengestimasi cadangan dan sumber daya di PT Gorontalo Minerals dan PT Citra Palu Minerals yang merupakan tambang tembaga dan emas sebelum akhir 2012.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menambah nilai bagi
para pemegang saham kami di masa mendatang," kata Kenneth. (art)