Saham Pilihan Jelang Akhir Pekan
VIVAnews - Pelaku pasar diperkirakan bakal mengakumulasi saham-saham unggulan yang tidak rentan terhadap laju inflasi pada transaksi menjelang akhir pekan ini, Kamis 27 Januari 2011, mengantisipasi pembalikan arah positif (rebound) indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia,
Menurut Kepala Riset PT e-Trading Securities, Bertrand Reynaldi, saham blue chips berpotensi menjadi pendorong pembalikan arah positif pada IHSG setelah kemarin berhasil menyentuh level 3.501,72. "Tapi hati-hati dengan aksi profit taking (ambil untung)," kata dia saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta.
Dalam dua hari terakhir, indeks kembali menunjukkan rebound setelah terpuruk sembilan persen sejak awal tahun ini. IHSG sempat menyentuh level terendah pada posisi 3.346. Bertrand mengakui, terpuruknya IHSG akibat bursa regional yang negatif dan ekpektasi pasar terhadap tingkat inflasi.
Analis perusahaan sekuritas asing tersebut merekomendasikan, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Semen Gresik Tbk (SMGR).
Meski saham Bank Mandiri rentan terhadap inflasi, kata Bertrand, secara teknikal saham berkode BMRI ini berpeluang naik pada perdagangan hari ini. "Apalagi dengan penetapan harga right issue BMRI oleh pemerintah kemarin, bisa mendorong pasar bergerak," tuturnya.
Sedangkan Purwoko Sartono, senior analyst PT Panin Sekuritas Tbk berpendapat, saham-saham sektor tambang tetap diburu pelaku pasar seiring harga minyak mentah dunia yang berpotensi menembus level US$90 per barel. "Saat ini, harga minyak sedang berada di level support-nya US$86 per barel," ujarnya.
Tentunya, dia menambahkan, saham sektor komoditas tersebut akan menjadi pendorong IHSG pada transaksi hari ini. Selain itu, saham-saham itu masih dalam tren menguat karena terdorong aksi peralihan portofolio investor dari sektor bank ke tambang. "Biasanya hal itu terjadi di akhir bulan," ujar Purwoko.
Menjelang pengumuman laju inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS), menurut dia, mendorong investor berhati-hati dalam memilih saham bank.
Saham tambang yang direkomendasikan dia, di antaranya PT Timah Tbk (TINS), PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). "Saham UNTR (PT United Tractors Tbk) juga bakal dilirik, karena dia kontraktor batu bara," kata Purwoko.
Seperti diketahui, IHSG di lantai bursa kemarin menguat 67,81 poin (1,97 persen) ke level 3.501,72. Di mana sektor barang-barang konsumsi tercatat memberi kontribusi terbesar, dengan peningkatan sebesar 22,61 poin atau 2,19 persen di posisi 1.009,38. Sedangkan sektor komoditas tambang menguat 5,61 poin atau 0,17 persen ke level 3.180,94.