Harga IPO Garuda Rp750, Mahal atau Murah?
VIVAnews - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah menetapkan harga saham PT Garuda Indonesia dalam penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp750 per unit. Pemerintah mengambil harga terendah dari yang ditawarkan yaitu Rp750-1.100 per unit.
Apakah saham perdana yang ditawarkan sebanyak 6,27 miliar unit (porsi Garuda 4,4 miliar saham, sedangkan Bank Mandiri yang memiliki saham di Garuda mendapat porsi divestasi 1,9 miliar unit) tersebut terhitung murah atau mahal? Berikut, komentar sejumlah analis mengenai saham maskapai penerbangan pelat merah tersebut.
Kepala Riset PT e-Trading Securities, Bertrand Reynaldi, berpendapat, harga penawaran perdana saham Garuda yang berada pada kisaran Rp750 atau merefleksikan 32,41 kali rasio harga saham dibanding laba bersih per saham atau price to earning ratio (PER) dan 2,21 kali rasio harga saham dibanding nilai bukunya (price to book value/PBV) itu terbilang mahal.
Dia lalu mencontohkan, PER dan PBV maskapai Malaysian Airlines yang hanya 7,06 kali dan 1,22 kali. Singapore Airlines memiliki PER dan PBV masing-masing 14,06 kali dan 0,85 kali. Begitu pula dengan Cathay Pacific Airways yang memiliki PER 8,47 kali dan PBV 0,93 kali, serta China Southern Airlines yang tercatat dengan PER 13,54 kali dan PBV 1,06 kali.
"Namun, secara rata-rata PER dan PBV perusahaan lain pada industri sejenis masing-masing tercatat sekitar 32,33 kali dan 1,76 kali," kata dia saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Kamis 27 Januari 2011.
Selain itu, Bertrand mengakui, meski perusahaan ini dimiliki pemerintah, tapi tidak terlalu menjanjikan. Sebab, saat ini industri penerbangan sedang terpuruk, seperti banyaknya maskapai penerbangan yang berhenti beroperasi karena bangkrut.
"Pendapatan Garuda juga bergantung pada penerbangan haji, yang saat ini memberikan kontribusi sekitar 20 persen. Jadi, kalau Kementerian Agama memilih maskapai lain bisa mengurangi kocek (Garuda)," ujarnya.
Namun, Pardomuan Sihombing, kepala riset PT Recapital Securities menilai harga IPO Garuda cukup menarik bila dibandingkan dengan valuasi perusahaan terhadap laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EV/EBITDA) industri sejenis yang sebesar 7,4 kali.
"Harga indikatif IPO Garuda sebesar Rp750 per saham. Pada kisaran harga itu, EV/EBITDA Garuda berkisar 7,4 kali. Jadi, masih terbilang murah," kata dia.
Dibilang murah, menurut dia, karena prospek Garuda ke depan sangat menjanjikan. Sebab, dengan geografi Indonesia yang berkepulauan, memungkinkan transportasi diutamakan dengan menggunakan pesawat terbang. "Jadi, selain pasar domestik berpotensi besar, perseroan juga rajin merambah pasar internasional," ujar Pardomuan. (art)