Kenapa BlackBerry Laris Manis di Jakarta
VIVAnews - Ancaman Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring memblokir layanan browsing di BlackBerry tidak menyurutkan minat konsumen di Indonesia untuk membeli ponsel pintar tersebut. Yang terjadi, di dealer dan toko-toko ponsel, BlackBerry tetap laris manis diburu para pelanggannya.
Dari pantauan VIVAnews di dealer dan toko-toko ponsel, BlackBerry masih laris dibeli pelanggan. Bahkan, saat ini saja pengguna BlackBerry di Indonesia sudah mencapai 2,5 juta unit, padahal baru populer beberapa tahun lalu.
Saking larisnya ponsel ini, di pusat grosir ponsel di Cililitan dan ITC Kuningan, Jakarta, sebagian besar toko ponsel kini berlomba jualan BlackBerry. Banner pajangan BlackBerry pun menghiasi hampir sebagian besar toko ponsel di ITC Kuningan. Warna dinding toko sebagian besar juga dominan warna hitam, warna ikon BlackBerry.
Para penjual mengaku penjualan BlackBerry memang cukup tinggi. Di dealer, ponsel berharga minimal Rp2,5 juta per unit bisa terjual 30-50 unit per hari. Sedangkan, di toko ponsel bisa terjual 3-5 unit per hari.
Lantas, mengapa BlackBerry cukup laris, kendati harganya terbilang relatif mahal. Berikut ini pernyataan sejumlah pedagang dan konsumen pemakai BlackBerry yang ditemui VIVAnews di pusat grosir ponsel di Jakarta.
Pertama, menurut sejumlah pedagang, BB tidak sekedar bisa digunakan untuk menelpon dan mengirim pesan pendek seperti halnya ponsel biasa. Ponsel pintar ini memiliki banyak fungsi, seperti chatting, email, browshing dan sarana bersosialisasi lewat Facebook dan Twitter.
Fasilitas BBM (BlackBerry Messenger) memudahkan para pengguna BB untuk chatting secara gratis dengan pengguna BB lainnya. Selain itu, pengguna BB juga bisa melakukan chatting dengan fasilitas lain, seperti Yahoo Messenger.
Untuk layanan email, pengguna BB bisa mengirim email secara langsung atau otomatis. Upload foto di Facebook juga bisa dilakukan secara langsung tanpa perlu diedit. "Ini memudahkan pekerja kantor yang mobile," kata Rina, seorang pengguna BB.
Kedua, biaya bulanan dengan fasilitas online dan internet menjadi lebih murah. Sebab, terdapat paket layanan per bulan dan unlimited. "Dulu sebelum pakai BB, sebulan saya habiskan pulsa Rp1 juta, sekarang hanya Rp400 ribu," kata Sirimanto, pengguna BB yang ditemui di pusat grosir Cililitan.
Ketiga, BB dinilai lebih praktis, cepat dan ringan ketimbang membawa laptop. "Kalau membuka laptop lama, juga berat kalau dibawah kemana-mana. BB bisa chatting sambil tidur," ujar Merna, pengguna BB lainnya.
Meski begitu, tidak bisa dipungkiri harga BlackBerry tergolong mahal dibandingkan dengan ponsel-ponsel lainnya, bahkan ponsel pintar lainnya. Karena itu, pemakai BB masih belum meluas seperti halnya ponsel pada umumnya.
Baca Juga
Pemerintah Ancam Blokir Blackberry