Jalan Tol Mangkrak Karena Mafia Tanah?
VIVAnews - Proyek pembangunan 24 ruas jalan tol mangkrak, bahkan sudah bertahun-tahun tertunda. Salah satu penyebab utamanya adalah lambat dan sulitnya pembebasan lahan untuk pembangunan ruas tol tersebut.
Berbagai spekulasi pun bermunculan, termasuk dugaan peran mafia tanah dibalik tersendatnya pembebasan lahan tersebut. Namun, benarkah mafia tanah berperan?
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menampik kabar tersebut. "Nggak usah ngomong mafia-mafia, yang penting pekerjaan bisa jalan," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto usai Rapat Koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jalan Wahidin, Jakarta, Senin, 24 Januari 2011.
Menurut Djoko, pihaknya akan terus mendorong agar pembangunan ruas jalan tol yang digelar oleh pemerintah dapat terus berjalan. Termasuk mengupayakan agar pembiayaan untuk proyek-proyek jalan tol tersebut dapat dipenuhi.
Pemerintah yakin proyek jalan tol akan berjalan sesuai rencana. Pasalnya pemerintah sudah membuat tim khusus yang dipimpin Wakil Presiden guna memantau perkembangan pelaksanaan proyek tersebut. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan sejumlah perangkat hukum agar proyek itu bisa berjalan.
Djoko mengatakan, proyek jalan tol trans Jawa harus dijalankan seluruhnya dan tidak bisa hanya dilakukan untuk beberapa ruas saja. Saat ini pihaknya sedang fokus menyelesaikan pembangunan ruas tol Cikampek-Palimanan.
"Sekarang yang paling utama kita akan coba Cikampek-Palimanan, Nanti kalau sudah ada, Cirebon ke timur dan nanti juga pasti orang akan terdorong untuk membangun," kata Djoko. (hs)