Ingin Berkelas Dunia, Bandara Soetta Berbenah
VIVAnews - Saat pertama kali didesain, kapasitas Bandara Soekarno-Hatta diharapkan mampu menampung 22 juta orang. Namun, sepanjang 2010, sekitar 43,5 juta orang telah diterbangkan melalui bandara di Cengkareng tersebut.
Bandara Soekarno-Hatta telah melebihi kapasitas. Padahal, visi dan misi PT Angkasa Pura II ingin menjadikan Soekarno-Hatta menjadi World Class Airport.
Untuk menyesuaikan dengan perkembangan jumlah penumpang yang semakin
melonjak, Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandara Soekarno-Hatta telah mempunyai grand design pembangunan bandara.
Guna mewujudkan proyek besar tersebut, Angkasa Pura II akan membangun dua runway, sebagai tambahan dari dua runway yang telah ada. Hal ini sesuai dengan rencana induk (master plan) Bandara Soekarno-Hatta yang dibuat pada 1986.
"Bandara akan melakukan pembangunan yang komprehensif seperti runway dan aksesibilitas seperti pembangunan rel kereta api bandara," kata Direktur Operasional Teknik Angkasa Pura II, Solahudin Rafi di Cengkareng, Selasa, 11 Januari 2011.
Saat ini, dengan dua runway yang ada, Bandara Soekarno-Hatta setiap jamnya melayani 56 penerbangan dan pendaratan per jam. Saat Lebaran, pihak bandara akan memaksimalkan runway menjadi 60 penerbangan per jam. Dengan penambahan runway tersebut, maka Bandara Soekarno-Hatta mampu melayani hingga 100 penerbangan dalam satu jam.
"Satu runway mampu melayani 26 penerbangan per jam. Kalau ada tiga, tinggal dikali tiga saja. Untuk pembangunannya menunggu study on master plan Jakarta Metropolitan Greater Area," katanya.
Sementara itu, untuk pembangunan rel kereta bandara, Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono, menjelaskan saat ini sedang dilakukan desain ulang pembangunan jalur tersebut. Pra kualifikasi direncanakan untuk dilaksanakan pada semester II-2011 dan sudah ada tiga investor yang
berminat.
"Investor yang dulu masih berminat, yaitu dari Jepang, China, dan PT Railing Indonesia," katanya.
Dana pembangunan diperkirakan mencapai Rp10 triliun. Pemerintah akan
memberikan intensif berupa bantuan dana sebesar Rp3,2 triliun dengan
alokasi Rp1,5 triliun guna pembebasan lahan serta Rp1,7 triliun bagi
pembangunan konstruksi Manggarai-Muara Angke.
Selain itu, Kementerian Perhubungan berencana untuk membangun rel
kereta api dari Tangerang menuju Bandara Soekarno-Hatta. Untuk ini,
Kemenhub akan mengajak swasta dan dalam dua tahun diperkirakan selesai.
"Pada 2013 diperkirakan selesai untuk rel bandara dan Tangerang-Bandara. Dua-duanya double track," tuturnya.