Berapa Keuntungan Jual BlackBerry?
VIVAnews - Keberadaan BlackBerry (BB) di Indonesia menjadi berkah bagi pedagang telepon genggam karena omzet penjualannya meningkat tajam. Namun, pukulan tajam bagi produsen telepon genggam lain karena penjualan produk mereka yang merosot tajam.
Iwan (23), penjual di Galeri Ponsel, ITC Kuningan, Jakarta, mengaku omzet penjualannya meningkat drastis. "Sejak ada produk BB, peningkatan penjualan dapat mencapai 60-70 persen," kata Iwan kepada VIVAnews.com, Selasa, 11 Januari 2011.
Dia menjelaskan, dari sisi penjualan, keuntungan dapat mencapai minimal Rp1,3 juta per hari untuk penjualan HP baru maupun bekas. "Kalau dulu sebelum ada produk BlackBerry, keuntungan penjualan handphone hanya Rp500-600 ribu per hari," tuturnya.
Untuk perhitungan pengambilan keuntungan, dia mengakui tiap satu jenis ponsel BlackBerry bervariasi. Untuk ponsel seharga Rp3 juta ke bawah seperti seri 8520 (Gemini), 8900 (Javeline), 9300 (Curve 3G) dapat diperoleh keuntungan sebesar Rp50 ribu per unit.
Namun, untuk BlackBerry dengan harga di atas Rp3 juta, yaitu seri 9700 (Onix), 9105 (Pearl), 9000 (Bold), 9800(Tourch), 9780 (Onyx 2), 9650 (ESSEX), 9520, dan 9550 (ODIN), keuntungan sekitar Rp75-125 ribu per unit.
Keuntungan tersebut sudah menurun tajam, karena menurut Iwan, setahun lalu sebelum pasar BlackBerry tumbuh pesat, dirinya dapat mengambil keuntungan paling kecil Rp400 ribu per unit.
Penjual ponsel lainnya, Bangkit (20), dari ProCommunication, menuturkan keuntungannya dengan menjual BlackBerry. "Sebulan bisa mencapai Rp20-30 juta. Dan sehari keuntungan kurang lebih Rp1,2 juta," katanya.
Namun, keuntungan itu juga belum fixed, karena terkadang mendapat pesanan dari sebuah perusahaan dalam jumlah besar. "Kadang ada perusahaan yang memesan sekaligus 25 unit BlackBerry. Otomatis omzet penjualan juga akan lebih besar lagi," kata Bangkit.
Menurut Bangkit, tokonya mengambil keuntungan sebesar Rp100 ribu per unit untuk BB yang harganya di bawah Rp3 juta. Sementara itu, untuk harga di atas Rp4 juta, ia mengambil keuntungan Rp150-200 ribu per unit.
Para pedagang ini mengaku dalam sehari dapat menjual 5-10 unit dan sebulan sekitar 150 unit.
Merek Lain Merosot
Iwan menambahkan, dengan adanya produk BlackBerry, penjualan ponsel merek lain pun merosot tajam.
Menurut dia, penjualan produk handphone lain yang spesifikasinya tidak berbeda jauh dengan BlackBerry, sejak 4-6 bulan lalu merosot tajam hingga 85 persen. "Yang awalnya bisa terjual 20-30 unit, saat ini satu unit pun terkadang tidak terjual," kata Iwan.
Asung (32), dari Megaphone Cell, Blackberry Shop juga mengatakan hal senada. "Produk lain penjualannya menurun. Perbandingannya 75 berbanding 25. BB terjual 75 persen dan HP lain 25 persen," katanya. (sj)