Aset Bank Syariah Tembus Rp100 Triliun
VIVAnews - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui Bank Indonesia sebagai wakil Indonesia untuk bergabung dalam International Islamic Liquidity Management (IILM) Corporation. Keuntungan Indonesia bergabung dengan IILM antara lain mendorong perkembangan perbankan syariah Indonesia yang masih rendah.
"Bisa kami sepakati dengan catatan Bank Indonesia memberikan laporan lengkap keikutsertaan dalam lembaga-lembaga keuangan multinasional lainnya," kata Ahsanul Qosasih, pimpinan sidang pada rapat dengar pendapat (RDP) antara Bank Indonesia dan Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Senin, 24 Januari 2011.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution menjelaskan perbankan syariah tumbuh pesat dalam 10 tahun terakhir. Total aset syariah tumbuh 53 kali lipat. Per Desember 2010, total aset perbankan syariah mencapai Rp100,2 triliun.
"Namun, pangsa pasar relatif rendah, atau hanya 3,2 persen dari total aset perbankan," ujar mantan dirjen pajak ini.
Menurut Darmin, dengan bergabung dengan IILM, Indonesia dapat mengikuti investasi sukuk dan instrumen syariah yang dikeluarkan lembaga itu dengan rating lebih tinggi. Dengan demikian, Darmin melanjutkan, Indonesia mendapatkan pendanaan lebih murah.
"Selain itu, mendorong perbankan syariah untuk berinvestasi pada sukuk yang berfungsi sebagai underlying pemerintah," katanya.
Darmin menilai, bergabungnya Indonesia dalam IILM akan memperkaya instrumen keuangan syariah dan meningkatkan daya saing lembaga keuangan syariah Indonesia.
Saat ini, terdapat 12 bank sentral yang telah bergabung dengan IILM. Bank-bank sentral itu berasal dari Indonesia, Iran, Malaysia, Kuwait, Luxemburg, Nigeria, Sudan, Mauritius, Turki, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Islamic Development Bank (IDB).
Awalnya, status keanggotaan Indonesia masih kondisional. Dengan disetujui DPR, maka Bank Indonesia mendapatkan keanggotaan penuh.
Untuk dapat bergabung dengan IILM, Bank Indonesia harus berpartisipasi dengan menginvestasikan sebanyak lima saham dengan nilai per unit US$1 juta. "Indonesia akan menjadi Governing Board yang ikut menyusun strategi IILM dan pasar keuangan syariah secara global," katanya. (hs)