RI Rayu Uni Emirat Arab Investasi Pariwisata
VIVAnews - Indonesia berharap pebisnis dan turis Uni Emirat Arab (UEA) menaruh minat lebih besar ke negeri ini. Maka, pebisnis asal UEA dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi di bidang pariwisata di Indonesia.
Demikian ujar Duta Besar Indonesia untuk UEA, M. Wahid Supriyadi. "Investasi UEA di Indonesia secara umum meningkat cukup tajam, tapi kebanyakan bergerak di bidang tambang, galangan kapal dan komunikasi. Potensi Indonesia yang sangat besar dengan lebih dari 17,000 pulau masih sangat terbuka untuk investasi di bidang pariwisata," kata Wahid dalam acara “Indonesia Tourism Investment Opportunities” di Abu Dhabi, Senin 13 Desember 2010.
Di hadapan puluhan pengusaha pariwisata dan perhotelan UEA, Wahid mengungkapkan, ada sekitar tujuh juta wisatawan asing yang datang ke Indonesia setiap tahun, namun hanya sebagian kecil wisatawan dari Timur Tengah khususnya dari UEA yang datang ke Indonesia.
"Walaupun ada peningkatan sekitar 30 persen, atau sekitar 5000 wisatawan UEA yang berkunjung ke Indonesia tahun ini, jumlah itu masih jauh di bawah Thailand dan Malaysia, yang masing-masing sebesar 90,000 dan 50,000 orang per tahun," kata Wahid.
Maka, dia berharap para pengusaha UEA bisa memanfaatkan peluang investasi di Indonesia sehingga nantinya bisa mengundang daya tarik lebih banyak turis dari negeri mereka. Situasi ini nantinya tidak hanya menguntungkan Indonesia, namun juga pengusaha UEA.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Budaya dan Pariwisata, I Gusti Putu Laksaguna, mengungkapkan pihaknya telah menyusun profil investasi lengkap di Kabupaten Raja Ampat (Papua), Kabupaten Lombok Tengah (Nusa Tenggara Timur), Kabupaten Ciamis (Jawa Barat), Kabupaten Alor dan Kabupaten Tarakan (Kalimantan). Wilayah-wilayah itu termasuk proyek unggulan untuk digarap investor pariwisata.
"Terdapat 18 proyek unggulan dari total 41 proyek investasi yang siap ditawarkan oleh daerah tersebut kepada investor UEA dan telah dikoordinasikan dan dikonsultasikan dengan Pemerintah Daerah terkait sehingga sangat memudahkan proses investasi," kata Laksaguna.
Sementara itu, Oliver Tham, pengusaha asal Malaysia memaparkan success story-nya tentang investasi pariwisata di Indonesia khususnya di Tanjung Lesung, Banten, Jawa Barat. Fajar Dewanto, konsultan dari Vibi Consulting juga menjelaskan bahwa Indonesia memiliki beragam destinasi wisata yang indah dan sebagian besar masih alami dan belum tersentuh.
Dalam paparan lainnya, Sanny Reyez Cruz dari perusahaan wisata El John Indonesia mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang mudah dan aman untuk berinvestasi, serta punya potensi keuntungan yang jelas. Faktor-faktor itu menjadi alasan kesuksesan bisnis wisata mereka di Indonesia.
Hadir dalam acara itu sekitar 40 orang yang terdiri dari pengusaha bidang pariwisata dan perhotelan UEA, pejabat daerah dari Kabupaten Raja Ampat, Ciamis, Lombok Tengah dan Bali Tourism Development Center (BTDC).
Kegiatan dilanjutkan secara terpisah dengan salah satu calon investor di Abu Dhabi yang sangat tertarik untuk berinvestasi wisata di Lombok dan di Tanjung Lesung.